Mohon tunggu...
Afifah Afra Nur Fatihah
Afifah Afra Nur Fatihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hubungan Indra Penglihatan (Visual) dan Pendengaran (Audio) dengan Media untuk Pengajaran Agama

14 Juni 2021   18:30 Diperbarui: 20 Juni 2021   19:56 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pada dasarnya, Allah telah  memberikan sebuah kenikmatan untuk makhluk-Nya berupa alat indra untuk mengenal lingkungan sekitar. Dengan adanya alat indra tersebut,  manusia bisa memperoleh informasi dari dunia luarnya. Dalam ilmu psikologi, ada hal yang dikenal sebagai sensasi dan persepsi dalam memproses informasi dari pengamatan.

Sensasi merupakan tahap awal menerima informasi. Pada proses ini, setelah seseorang mendapatkan rangsangan stimulus dari alat indra, ia akan diterjemahkan kedalam sebuah 'bahasa' yang dipahami oleh otak. Proses perubahan informasi dari stimulus alat indra dan merubahnya menjadi hal yang dipahami oleh otak inilah yang disebut sensasi. Bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi implus-implus saraf dengan "bahasa" yang dipahami oleh otak maka terjadilah proses sensasi. (Dennis Coon : 1977)

Kedua adalah persepsi, proses dimana seseorang berusaha memaknai sensasi yang ia dapat tadi, sehingga membentuk sebuah pengetahuan baru. Proses persepsi, akan terjadi setelah adanya stimulus yang diterima oleh indra. Namun, fungsi alat indra tersebut tidaklah langsung sempurna, terutama pada bayi yang baru lahir. Fungsinya akan terus meningkat seiring dengan perkembangan fisik.

Ketika hal di atas dikaitkan dengan apa yang menjadi ajaran islam, Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl : 78.

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur"

Dari satu ayat tersebut, ada banyak makna yang bisa diambil. Yakni menyadarkan manusia bahwa Allah SWT telah memberi anugrah pada setiap manusia sejak lahir berupa pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Hal selanjutnya adalah adanya makna kata bersyukur dalam ayat tersebut. Makna bersyukur tersebutlah yang harus dipahami oleh manusia dan diubah menjadi action atau tindakan. Salah satunya adalah memanfaatkan pendengaran dan penglihatan tersebut untuk memasukkan ajaran islam dalam kehidupan, sebagai bentuk rasa syukur.

Setelah membahas tentang adanya sensasi dan persepsi, attention atau perhatian seseorang berpengaruh pada dua proses tersebut. Perhatian yang baik, tentu menghasilkan proses sensasi dan persepsi yang baik. Namun sayangnya, kemajuan teknologi, adanya smartphone membuat perhatian seseorang semakin kompleks. Karena hal tersebut, pembelajaran pada masa kini tidak akan berjalan efektif apabila sumber belajar tidak ditambahkan, contohnya pemanfaatan teknologi. Ironisnya, teknologi yang harusnya dimanfaatkan untuk pembelajaran agama justru berbalik dan digunakan untuk menghapus nilai-nilai agama.

Penggunaan media untuk pembelajaran sangat efektif digunakan. Dengan penggunaan media, maka penglihatan dan pendengaran justru bisa dioptimalkan dengan bersamaan. Media membuat pembelajaran menarik. Materi pembelajaran agama yang sangat kompleks untuk anak-anak, bisa disederhanakan dengan adanya media. Dengan keberadaan media tersebut,maka metode pembelajaran akan langsung terjalankan dan sesuai dengan adanya konsep sensasi dan persepsi yang ada, terutama yang berhubungan dengan penglihatan dan pendengaran.

            Menurut Yudi Munadi (2013), media dalam pembelajaran bisa dibagi menjadi empat:

  • Media visual, yang melibatkan penglihatan.
  • Media audio, dimana pesan yang ingin disampaikan dituangkan dalam simbol auditif, baik verbal maupun nonverbal.
  • Media audio visual yang melibatkan penglihatan dan pendengaran.
  • Multimedia, yang melibatkan banyak indra dan organ yang lain selama pembelajaran.

Teknologi pada zaman kini telah mendukung adanya media tersebut yang terus berkembang. Maka selanjutnya, tugas pendidik yang memanfaatkan media tersebut dengan memasukkan bahan ajaran agama dengan media. Sehingga, murid akan belajar agama secara menyenangkan dan tidak bosan. Media dapat meningkatkan atensi murid pada pembelajaran Terbukti, banyak sekolah nonformal yang telah melakukan ini. Sebut saja adanya rumah tahfidz balita yang memanfaatkan media tersebut untuk mengajarkan proses hafalan Al-Qur'an pada anak, bahkan pada anak-anak yang masih di bawah umur lima tahun. Tentu ini sangat memberikan efek positif. Para balita tersebut mampu melakukan pembelajaran hafalan tersebut. Hal ini membuktikan media mampu membuat suasana belajar menjadi aktif dan kondusif.

Kemudian, bagaimana dengan superioritas antara audio dan visual menurut pandangan ahli tafsir Al-Qur'an dan ilmuwan Al-Qur'an? Berdasarkan jurnal The quranic philosophy on superiority of audio sense against visual sense based on the book of exegesis and science reports tahun 2017 telah memberikan kesimpulan bahwa indra pendengaran atau audio memberikan peran yang signifikan dalam berbagai aspek daripada penglihatan atau visual. Baik untuk menarik perhatian seseorang, atau lain sebagainya. Sehingga, ia memiliki kelebihan yang baik dibanding penglihatan atau visual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun