Mohon tunggu...
Afifah nursalsadiba
Afifah nursalsadiba Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan dari UIN Datokarama Palu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Syariah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life Balanced 🍭 ig: @afifahnursalsa_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ekspektasi

6 April 2021   22:00 Diperbarui: 6 April 2021   22:33 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Kumparan.com

Frenn... udah nggak asing kan dengan kata "Ekspektasi"?

Pasti kalian juga tidak asing dengan pepatah yang mengatakan realita tidak semanis ekspektasi, itu sebabnya terkadang apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. 

Sadarkah kalian "Expectation is the root of all heartache" artinya "Ekspektasi adalah akar dari semua sakit hati". Yah, ketika kita sudah berekspektasi tinggi terhadap sesuatu nyatanya semua tidak seperti yang kita harapkan, kalau kata orang-orang diterbangkan tinggi ke langit tapi dijatuhkan begitu saja ke dasar jurang :(

Frenn.. ekspektasi yang kita miliki itu seringkali dipengaruhi oleh asumsi kita terhadap sesuatu. Itu sudah sifat manusia untuk selalu memenuhi ekspektasinya, entah dia sadari itu positif ataupun negatif. Demi untuk mendapatkan sebuah pujian dan penilaian orang lain terhadap diri kita, membuat kita cenderung membesar-besarkan sesuatu, memaksakan sesuatu harus ada, dan mengadakan kemampuan dan kelebihan yang sebenarnya tidak ada pada diri kita.

Saat di sosial media, mungkin kita pernah membagikan sesuatu tidak sesuai dengan realitanya. Misalnya membagikan sesuatu dengan keterangan berlibur, padahal ada di rumah. Membagikan sesuatu dengan keterangan prestasi dan pencapaian, padahal itu pencapaian orang lain dan masih banyak lagi. Tapi apa sebenarnya tujuannnya? Mungkin itu karena mental kita sedikit terganggu. Itu disebabkan karena di saat kita melihat orang lain bahagia, kita cenderung tidak mau kalah untuk terlihat lebih bahagia.

Walaupun memang tidak ada salahnya kita berangan-angan dan berkhayal demi ketenangan hati. Namun, jangan sampai angan-angan itu terlalu tinggi. Karena disaat ekspektasi yang tinggi tidak bisa di realitakan, maka akan ada rasa kekecewaan yang dalam.

Ingat! Bukan kenyataan yang pahit, tapi ekspektasi kita saja yang terlalu manis dan saat realita tak semanis ekspektasi, tandanya kamu perlu refreshing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun