Mohon tunggu...
Afifah nursalsadiba
Afifah nursalsadiba Mohon Tunggu... Lainnya - Lulusan dari UIN Datokarama Palu, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ekonomi Syariah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Life Balanced 🍭 ig: @afifahnursalsa_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Hati-Hati Nggak Bisa Bedain Antara Dunia Maya dan Dunia Nyata

28 Desember 2020   10:12 Diperbarui: 28 Desember 2020   10:29 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: kominfo.go.id

Gegara pandemi Covid-19, kebiasaan di masyarakat banyak berubah. Apalagi masyarakat harus membatasi aktivitas di luar rumah baik bekerja, belajar, jalan-jalan bahkan nongkrong bareng kawan-kawan. 

Lantas, ini semua menjadikan media sosial sebagai pilihan utama berkomunikasi agar tetap terkoneksi dengan kawan, menjadi tempat hiburan serta untuk mengetahui situasi terkini. Maka, tak heran jika selama pandemi penggunaan media sosial meningkat dratis.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh perusahaan teknologi asal Perancis, Criteo pandemi yang merebak sejak awal Maret 2020 itu 70 persen pengguna ponsel pintar di Indonesia meningkatkan alokasi waktunya untuk berselancar di media sosial. Ternyata, bagi sebagian publik, medsos menjadi kanal untuk mencari penyegaran di tengah kecemasan yang ada khususnya bagi kaum rebahan punya banyak waktu nih main sosmednya.

Namun, penggunaan media sosial dampaknya pasti selalu ada baik itu dampak positif atau dampak negatif sekalipun. Padahal yah gengs. Selain, scrool-scrool instagram,facebook atau twitter. Ada banyak loh sebenarnya yang bisa kalian lakukan di saat pandemi seperti ini. Yuk! intip tips dari aku agar nggak melulu terlena di media sosial:

Pertama, kalian masi bisa buka medsos tapi ingat batasi penggunaan medsos. Di sini ada nggak sih yang habisin waktunya seharian hanya buat bergelut dengan dunia maya? Wah ini nggak baik yah, ini nih ciri-ciri beban keluarga yang sesungguhnya, hahaha. Usahakan yah bisa bagi waktu antara dunia nyata dan dunia maya, ntar nggak bisa kembali ke dunia nyata lagi, hehehe.

Kedua, gunakan waktu dirumah mu saat ini berkumpul bersama keluarga dan juga sebagai bakti mu kepada orang tua. Waktu tidak bisa diputar kembali memang benar. Jadi, gunakan waktumu dengan berbincang bersama keluargamu, jangan main handphone mulu. 

Pandemi ini juga mengajarkan kita bahwa waktu bersama-sama orang tersayang sangat berharga. Ini juga momen yang pas bagi kita anak rantau dan selalu jarang pulang untuk "memecahkan celengan rindu" kalau kata bung Fiersa. Jangan lupa bantuin orang tua kerja dirumah, nyuci,nyapu adalah contoh bakti kecilmu.

Ketiga, mengekspresikan hobimu. Nah, ini nih yang mesti kalian lakukan. Yang sebelumnya mungkin kalian nggak punya banyak waktu buat mengekspresikan hobi, di tengah pandemi seperti ini mulailah bergelut pada hobimu. Masak kah, menulis kah, main bola, mancing atau berkebun. Mulailah mencoba hal-hal baru, jangan hanya stuck di itu-itu aja. Siapa tau pas mencoba hal baru, kalian mendapatkan harta karun pada diri kalian.

Keempat, beristirahat dari media sosial. Yuhuu, udah ada yang pernah coba nggak? Rasanya Ah Mantap! Hahaha. Nggak jarang yah media sosial jadi ajang insecure orang-orang baik dari segi fisik, bahkan kehidupannya. Yang tujuannya buka media sosial sebagai hiburan eh berujung pada insecure dan nggak bersyukur. Daripada gitui, mending coba yuk beristirahat dari media sosial kalian akan bisa merasakan sensasinya kehidupan yang sesungguhnya.

Memang yah gengs, tak bisa dipungkiri yah kita hidup di jaman teknologi dan digital. Jadi, pandai-pandai kalian aja gimana menggunakannya dengan bijak dan baik. Karena, kehidupan itu nggak melulu gimana eksisnya di media sosial, kenyatannya di dunia nyata dia memiliki kehidupan yang berbeda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun