Mohon tunggu...
Afifah Hadyan Janharsyah
Afifah Hadyan Janharsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/i KKN Universitas Pendidikan Indonesia

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Daring Menggunakan Grup WhatsApp di SMK Negeri 1 Singkep pada Masa Pandemi Covid-19

2 Agustus 2021   08:19 Diperbarui: 2 Agustus 2021   08:37 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Internet sebagai sumber informasi yang positif

Siswa dapat diawasi oleh orang tua secara langsung

Pandemi Covid-19 menciptakan umat insan pada semua global harus mengikuti keadaan menggunakan situasi yang baru supaya permanen sehat dan selamat pada saat melakukan rutinitas sehari-hari. Model adaptasi yang dilakukan pada banyak sekali negara berbeda-beda. Namun, faktor pengalaman pada menghadapi situasi krisis, sebagai kapital berharga. Dengan kapital pengalaman itu, penanganan impak pandemi Covid-19 pada seluruh sektor, sebagai lebih mudah.

Di SMK Negeri 1 Singkep, juga menerapkan sekolah online karena di sekitar sekolah banyak kasus baru untuk Covid-19. Sebelum virus ini berkembang, sekolah masih menerapkan tatap muka dengan menerapkan protokal sekehatan. Siswa dan Pengajar hadir pada kelas menggunakan protokol kesehatan yang ketat, misalnya cek suhu sebelum masuk ke lingkungan sekolah, penggunaan masker, dan yang terpenting menjaga jeda satu sama lain. Sekolah juga menyiapkan sabun dan tempat mencuci tangan, siswa disuruh membawa bekal makanan sendiri untuk mengurangi interaksi dan kerumunan banyak orang, serta kantin sekolah ditutup. Setelah banyak kasus, sekolah online dengan berbantuan aplikasi salah satunya adalah aplikasi WhatsApp dengan membuat grup kelas. Dengan keputusan tadi sekolah di tuntut mematuhi aturan dan pengajar wajib mengenal banyak sekali pelaksanaan pembelajaran daring, dan itu adalah kondisi yang terjadi pada sektor pendidikan waktu ini.

Seperti yang sudah tertera dalam surat edaran Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020, surat ini mengungkapkan bahwa pembelajaran daring dipercaya menjadi upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), sebagai akibatnya pembelajaran daring merupakan solusi pada menyikapi keadaan ini.

Pengajar dituntut wajib menerapkan pembelajaran yang menarik, melakukan perubahan secara cepat dan melakukan pengembangan pada keterampilan mengajar. Dalam pemilihan contoh pembelajaran, pengajar pun wajib menentukan contoh yang tepat. Hal ini dikarenakan contoh pembelajaran adalah kunci terlaksananya proses belajar-mengajar pada kelas terutama pada kondisi daring saat ini.

Sistem pembelajaran daring (pada jaringan) yaitu sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara eksklusif antara pengajar dan siswa namun dilakukan melalui online yang memakai jaringan internet, misalnya WhatsApp grup, zoom, googlemeets, dan pelaksanaan daring lainnya. Pengajar wajib memastikan aktivitas belajar mengajar permanen berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, pengajar dituntut bisa mendesain media pembelajaran dengan memanfaatkan media daring (online). Untuk kehadiran, para pengajar telah mahir pada memakai google formulir menjadi platform pilihan mereka buat melakukan pencatatan presensi anak didik. Selian itu juga para guru juga menyiapkan link untuk para siswa melakukan pengumpulan tugas yang sudah diberikan.

Banyak pengajar, orang tua dan siswa yang belum terbiasa menggunakan teknologi, akibatnya pembelajaran pada rasa kurang efektif. lantaran masih banyak pengajar yang masih awam melakukan pembelajaran daring dan siswa yang kurang tahu pembelajaran dan tugas-tugas yang diberikan, bahkan terdapat siswa yang tidak mengerjakan sama sekali. namun memanfaatkan kerjasama antara pengajar dan orang tua siswa menjadi faktor penentu supaya pembelajaran daring lebih efektif. Tidak berhenti disitu, dengan kerjasama ini juga siswa bisa mengumpulkan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan sang pengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun