Mohon tunggu...
Afifa Annrust
Afifa Annrust Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa

Faculty of Nursing, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Altruisme dan Nilai Profesionalisme dalam Keperawatan

27 Mei 2019   00:10 Diperbarui: 27 Mei 2019   00:13 905
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perawat adalah sebuah tugas yang mulia. Dalam diri perawat banyak sikap-sikap yang harus ditanamkan sejak masa pendidikan agar pelayanan yang diberikan kepada individu, keluarga, maupun masyarakat tepat dan bermanfaat. Sikap tersebut salah satunya adalah sikap altruisme. Sikap altruisme ini sangat penting dan termasuk ke dalam salah satu nilai profesional dalam keperawatan.

Menurut Undang-undang No. 38 Tahun 2014 tentang keperawatan mendefiniskan bahwa keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Sedangkan, perawat didefinisikan sebagai seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun luar negeri yang diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. 

Perawat adalah tenaga kesehatan dengan jumlah yang paling banyak di butuhkan di antara tenaga kesehatan lainnya. Berdasarkan data dari Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (BPPSDMK), jumlah perawat adalah yang terbesar dimana mencapai 29,66% dari seluruh jumlah tenaga kesehatan di Indonesia pada Desember (KEMENKES RI , 2017).

Keperawatan adalah sebuah profesi, dimana apabila perawat tersebut bertindak maka bertindak harus secara professional untuk memberikan perawatan yang berkualitas. Profesi berbeda dengan pekerjaan yang lain. 

Berman, Snyder, & Frandsen (2016) mendefinisikan profesi sebagai pekerjaan yang membutuhkan pendidikan yang panjang atau pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan, keterampilan dan persiapan yang khusus. Hal yang membedakan profesi dengan pekerjaan lain adalah profesi membutuhkan persyaratan pelatihan yang harus diperpanjang untuk diperolehnya pengetahuan yang akan diperlukan. 

Selain itu, pada profesi terdapat orientasi individu terhadap layanan, baik ke komunitas atau ke organisasi. Hal yang membedakan lainnya adalah adanya kode etik, penelitian berkelanjutan, otonomi dan organisasi profesional. Sedangkan, profesional didefinisikan sebagai seperangat atribut atau cara hidup yang menerapkan tanggung jawab dan komitmen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.

Nilai adalah sebuah keyakinan atau sikap yang bertahan lama tentang nilai seseorang, objek, ide, atau tindakan. Nilai sangat penting bagi seseorang karena nilai akan memengaruhi keputusan dan tindakan orang tersebut (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016). Nilai juga didefinisikan sebagai keyakinan tentang sesuatu yang bernilai, penting, dan sebagai standar untuk menuntut perilaku seseorang (Taylor, Lillis, LeMone, & Lynn , 2011). Nilai profesional adalah sebuah keyakinan dan prinsip yang menuntun dan mempengaruhi apa yang dilakukan oleh seseorang (Brimingham Community Healthcare, n.d.). 

Nilai profesional tersebut yang menyediakan dasar untuk seorang perawat berinteraksi dengan pasiennya dan memberikan petunjuk kepada perawat untuk memberikan layanan kesehatan. American Association of Colleges of Nursing pada tahun 1998 mengemukakan lima nilai esensial yang seorang perawat harus miliki, yaitu: altruism, autonomy, human dignity, integrity, dan social justice (Berman, Snyder, & Frandsen, 2016).

Altruisme sangat erat kaitannya dengan perawat. Dibuktikan dengan altruisme terdapat di salah satu teori caring Jean Watson di dalam sepuluh faktor carative Watson, dimana Watson mengatakan mengenai pembentukkan sistem nilai humanistic-altruistik (Potter , Perry, Stockert, & Hall, 2013). Menurut KBBI, Altruisme adalah sifat yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain yang mana kebalikan dari egoism. Altruisme adalah kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain yang dapat dilihat melalui kepedulian perawat terhadap kesejahteraan pasien, perawat lain, dan tenaga kesehatan lainnya. (Taylor, Lillis, LeMone, & Lynn , 2011)

Dilansir dari health.detik.com, bahwa terdapat seorang perawat yang sedang bertugas di Papua dengan rela menjemput seorang pasien yang sedang hamil dengan bulldozer. Ia mengatakan awalnya seorang warga melapor ada wanita hamil yang hendak melahirkan. Namun, jarak antara rumah warga tersebut dan klinik tempat ia bekerja cukup jauh dengan keadaan jalan sulit untuk di akses. Kondisi disana tidak memungkinkan selain menggunakan kendaraan tersebut. 

Saat ia sampai ditempat tujuan, ia melihat kondisi air ketuban ibu hamil tersebut sudah pecah dan sangat kering. Ia harus membawa kembali ibu hamil tersebut kembali menggunakan bulldozer tersebut lalu dilanjutkan dengan longboat menuju rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun