Rindu,
Bukankah sudah aku ingatkan berkali-kali.
Bila hadirmu di sepohon mataku pada musim kemarau cuma mampir buang air kecil,
Jangan pernah kembali, rindu!
Airmataku yang sebanyak dedaunan kering yang terjatuh bahkan tak mampu menegur kebiasaan burukmu.
Mungkin aku perlu tangan-tangan lain yang datang untuk memagari kedatanganmu
Atau bahkan lebih sabar menanti lamanya musim hujan kembali datang untuk menyiram aroma kenanganmu yang semakin hari sudah semakin pesing.
-----