Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Panduan Umum Menghubungi Dosen Melalui Pesan Singkat

5 Januari 2023   19:33 Diperbarui: 6 Januari 2023   16:45 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa sedang skripsi (SHUTTERSTOCK)

Mengapa harus meminta maaf padahal kita tidak berbuat salah? Sebab, bisa jadi kita menghubungi beliau ketika sedang di tengah-tengah rapat atau berkendara. Bisa jadi, notifikasi dari kita mengalihkan atau mengejutkan beliau ketika beraktivitas. Oleh sebab itu, salam dan permohonan maaf jangan sampai ditinggalkan, ya!

4. Memperhatikan urutan dan tata bahasa yang baik

Setelah salam dan mengucap maaf, ada baiknya kita memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum menyampaikan keperluan. Ingat, tidak semua dosen mengenali kita. Hal yang bisa dicantumkan yaitu nama lengkap, NIM (jika berkaitan dengan hal-hal administratif ---untuk mempermudah beliau mencari data), jurusan atau program studi, semester, dan nama kelas.

Misalnya, "...Perkenalkan, saya Afif Auliya Nurani dengan NIM 15161516 program studi Pendidikan Anak Usia Dini semester 1 kelas A...". Tentu tidak perlu menyertakan nama panggilan, hobi, apalagi makanan dan minuman favorit.

Di samping itu, perhatikan pula tata bahasa yang digunakan. Hindari menyingkat suatu kata (contohnya, saya menjadi sy, mereka menjadi mrk, dan sebagainya). Penggunaan tanda baca, pemilihan kata, dan penyusunan kalimat efektif juga perlu ditelaah kembali sebelum mengirimkan pesan. Oh, iya, tidak perlu menggunakan emotikon 'namaste' yang berlebihan. Seperlunya saja.

5. Usahakan maksud pesan tersampaikan dalam sedikit bubble chat (tidak spam)

Jika hal yang ingin disampaikan dirasa panjang, maka cukup diringkas dalam 1-2 bubble chat saja. Sebab, pesan yang bertele-tele dan spam terkesan mendesak dosen untuk segera membalasnya. Apalagi jika ditambah dengan missed call berulang kali. Wah, kalau kata mbak Bunga Citra Lestari: aku tak tahu harus bagaimana~

Nah, panduan umum di atas sangat bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing. Perlu diperhatikan  pula karakter tiap dosen yang akan dihubungi. 

Bagi dosen yang memang memiliki sikap chill, humoris, dan gemar mengakrabkan diri dengan mahasiswa/i, maka interaksi melalui pesan singkat biasanya akan lebih 'lunak' daripada dosen dengan karakter lainnya. Yang terpenting, tetap jaga sikap sopan-santun dan tindak-tanduk se-nyaman apapun kesan yang diberikan oleh mereka.

Akhir kata, dalam ajaran Islam terdapat sebuah maqolah "Al-'Adabu Fauqol 'Ilmi (adab terletak di atas ilmu)". Percuma menjadi mahasiswa/i yang pintar, penuh prestasi gemilang, namun tidak menjaga adab kepada orang yang lebih tua. Apalagi dengan dosen yang telah membimbing dan mengajarkan kita banyak hal. 

Menjaga sopan santun kepada siapapun sangatlah penting, sebab: apa yang kita tanam saat ini pasti akan kita tuai suatu hari nanti. Semangat, para pejuang ilmu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun