Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nur Mahmudah dan Jajanan Tradisionalnya yang "Menahun"

15 April 2019   23:24 Diperbarui: 15 April 2019   23:36 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jajanan Tradisional (Dokpri)

Harga yang ditawarkan pun beragam dengan rentang seribu hingga empat ribu rupiah saja. Sangat worth it bagi kaum pelajar dan menengah. Eits, meski harganya mudah dijangkau, tapi kualitasnya bukan main. Ibu Nur mengaku tidak sembarangan dalam memilih bahan dan pemasok jajan di tokonya.

Ketika saya tanya, "Lha, buk, jajannya sebanyak ini kalau ndak habis gimana?". Rupanya, beliau selalu mengadakan semacam flash sale menjelang toko ditutup, yakni menjual jajannya dengan harga yang jauh lebih murah. Tujuannya agar tidak mubadzir atau basi jika dibiarkan sampai esok. Untuk jajanan kering yang tidak gampang basi, biasanya Ibu Nur menjualnya hingga 2 hari ke depan.

Meski tokonya terletak di tengah lalu lalang pengunjung pasar, beliau tidak mempermasalahkan hal tersebut. selama mendapat izin dari toko-toko sekitarnya, beliau akan tetap berjualan di sana hingga mendapat tempat yang lebih layak. Justru letaknya yang berdekatan dengan pintu keluar-masuk membuat tokonya banyak dikunjungi pembeli baik dari usia sekolah hingga nenek-nenek. Jajanan tradisional memang menjadi pengganjal perut yang tepat tanpa mengenal usia. 

Bagaimana, sudah ngiler belum? Hihihi. Jangan khawatir, toko Ibu Nur buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Jika jajanannya telah ludes, maka bisa jadi beliau menutup tokonya sebelum waktu yang telah ditentukan. Ibu Nur juga bersedia menerima pesanan jajanan dalam jumlah besar kok. Cocok untuk acara kenduri, lamaran, rapat, maupun event-event lainnya. Cukup konfirmasi dengan cara kunjungi tokonya atau pesan via Whatsapp beliau saja, katanya.

Di akhir obrolan kami, beliau mengutarakan harapannya untuk toko jajanan sederhana tersebut agar senantiasa diberi kelancaran dan segera mendapat tempat yang lebih layak lagi. Yuk, kita Aamiin-kan bersama!

Foto bersama Ibu Nur Mahmudah. Sehat selalu ya, Bu! (Dokpri)
Foto bersama Ibu Nur Mahmudah. Sehat selalu ya, Bu! (Dokpri)

***

Tulisan ini merupakan cikal bakal dari sebagian kecil isi buku "Gastronomi 105 Kuliner Legendaris Kota Malang", buah karya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Malang dan Blogger Kompasiana Malang (Bolang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun