Mohon tunggu...
Afif Auliya Nurani
Afif Auliya Nurani Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Semakin kita merasa harus bisa, kita harus semakin bisa merasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memilih Metode Hafalan Al-Quran "Zaman Now" bagi Anak

11 Maret 2018   21:06 Diperbarui: 11 Maret 2018   21:59 10106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pinterest.co.uk

Salah satu dari sekian banyak nikmat Allah SWT yang sangat besar atas umat-Nya yakni dengan diturunkannya mukjizat Al Quran melalui Nabi Muhammad SAW. Tak hanya itu, Allah SWT juga memudahkan umat-Nya untuk mempelajari dan menghafal ayat-ayat suci Al-Qur'an, tanpa terkecuali bagi anak usia dini.

Memiliki buah hati yang hafal Al-Qur'an tentu akan menjadi kebanggaan sendiri bagi para orangtua. Selain itu, keberkahan dari para penghafal Al-Qur'an juga turut meng-influence orang-orang di sekitarnya. Allah SWT pun menjanjikan banyak sekali manfaat bagi para penghafal Al-Qur'an baik yang nampak di dunia maupun sebagai ganjaran di akhirat.

Dalam membentuk anak menjadi generasi yang Qur'ani, diperlukan metode khusus yang sesuai dengan karakter, kemampuan, dan pola belajar anak. Berbekal pengetahuan tersebut, orangtua akan dapat take action dengan langkah yang hati-hati sekaligus dapat mengakomodir kebutuhan anak. Jangan sampai orangtua memaksakan diri sehingga membuat anak merasa terbebani.

Sebelum mengenal berbagai metode hafalan Al-Qur'an jaman now bagi anak, para orangtua harus mengerti terlebih dahulu tentang bagaimana baiknya untuk mengarahkan anak agar menjadi seorang huffadz yang telah terangkum di link berikut.

Adapun beberapa metode yang dapat diterapkan yaitu sebagai berikut:

1. Auditori

Sejak dalam kandungan, organ tubuh manusia yang pertama kali berfungsi adalah organ pendengaran. Ketika usia kandungan mencapai 120 hari, telinga kita mulai bekerja untuk menyerap berbagai informasi yang tentu didengar dari sang Ibu. Itulah mengapa di dalam Al-Qur'an, kata As-Sam'u (pendengaran) selalu disebutkan terlebih dahulu daripada Al-Bashoru (pengelihatan). 

Hal tersebut menandakan bahwa kehidupan kita dimulai dengan suara, bukan aksara. Bahkan saat lahir di muka bumi, kita disambut dengan suara adzan dan iqamah. Pun ketika sakaratul maut, kehidupan diakhiri dengan talqin kalimat tauhid di telinga.

Metode auditori ini sangat cocok bagi anak usia dini dan anak dengan tipe belajar "pendengar". Metode ini dapat dilakukan dengan cara memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an sejak usia kandungan 4 bulan hingga 5 tahun. 

Selain itu, orangtua juga harus konsisten untuk membaca Al-Qur'an setiap hari dihadapan mereka. Ketika anak menginjak usia 2 sampai 3 tahun, talqin sedikit demi sedikit ayat yang akan dihafal setiap waktu. Tidak perlu ada jam intensif, cukup lakukan disela-sela aktivitas anak seperti ketika bangun tidur, bermain, maupun akan tidur. In syaa Allah meski anak belum bisa menulis dan membaca, anak mampu melafalkan ayat-ayat Al-Qur'an yang sudah diajarkan oleh orangtuanya secara telaten meskipun masih terbata-bata dan belum fasih.

2. Kaisa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun