Mohon tunggu...
afida
afida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kesiapan Menjadi Orang Tua di Usia Belia

30 September 2018   16:58 Diperbarui: 1 Oktober 2018   10:13 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hamil dan mempunyai anak sudah pasti menjadi dambaan bagi kedua pasangan. Orang tua merupakan seorang yang mempunyai tanggung jawab yang besar, dalam mempersiapkan seorang anak yang berguna. Menjadi orang tua merupakan anugrah yang tiada duanya dan memilki hal kesenangan tersendiri. Maka tak heran jika banyak karya-karya sastra dengan tema orang tua. Lalu, bagaimana kesiapan menjadi orangtua di usia belia?

"Ibaratnya masih ingin senang-senang, kenyataannya ternyata sudah punya anak"

Menikah dan menjadi orang tua di usia belia memerlukan kesiapan yang matang. Jangan terlalu terburu-buru karena sudah banyak kawan yang memilki bayi yang lucu-lucu. Hidup bukanlah pertandingan dan pernikahan bukanlah pencapaian. Dan anak bukanlah piala yang patut dipamerkan dan dibanggakan.

Bagai bawang bombai yang memiliki berbagai lapisan. Anak berkembang dari lapisan paling dalam hingga dewasa nantinya. Setiap lapisan atau tahapan-tahapan yang berlangsung dapat berjalan dengan sempurna, maka bimbimbinglah anak terutama pada proses tumbuh kembangnya.

Banyak pasangan usia belia yang panik saat menghadapi proses persalinan. Apalagi pada persalinan pertamanya. Karena dirasa ia belum mengalami pengalaman walaupun sudah darasa sudah siap menjadi orang tua. 

Setelah masa kelahiran pun mengaku mengalami keseharian yang berbeda karena sudah menjadi orangtua. Menjadi ibu baru dengan segala pengetahuan yang belum memadai akan menjadi suka duka baginya. 

Liburan pada saat baru menikah dan lajang tentu berbeda setelah mempunyai anak. Berbagai tantangan perkembangan zaman yang semakin memprihatinkan. Tentu kita sebagai orangtua harus mempersiapkan anak-anak kita untuk menjadi generasi yang tangguh.

Di usia yang masih labil seringkali terjadi percekcokan dengan pasangan, permasalahan dengan pasangan yang telah menjadi orangtua ini akan berimbas pada perilaku anak. Minimnya pengetahuan menejemen keluarga yang ditunjang melalui wawasan berpikir akan terombang-ambing karena segala keraguan. Pengetahuan tentang pola asuh anak yang minim akan berakibat fatal bagi masa depan anak.

Bersikaplah lembut pada anak dan tunjukkan kasih sayang yang tulus, karena anak akan mendengarkan perkataan orang tuanya. Jadilah pendengar yang baik dan selalu beri dukungan-dukungan positif maka akan membangun rasa percaya diri pada anak.

 Selain itu, kekompakan dari orang tua akan membantu anak untuk mempersiapkan psikologisnya. Hal ini dirasa sangat perlu karena kebutuhan psikologis yang ada akan berbeda dengan kondisi sebelumnya saat kalian masih hidup sendiri dan belum menjadi orang tua. Maka persiapkan semuanya dengan baik.

"Pria, wanita, maupun anak-anak kita, semua dapat memiliki dampak besar bagi orang-orang disekitar kita. Kita dapat mengubah dunia, satu orang pada satu waktu!"-Kevin Heath

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun