Mohon tunggu...
Afida Alfiana
Afida Alfiana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hukuman Anak Didik yang Cinta Kasih

22 Desember 2017   15:26 Diperbarui: 22 Desember 2017   16:12 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Afida Alfiana

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan 

Program Studi Bahasa Inggris

UNISNU Jepara

Persoalan -- persoalan didalam dunia pendidikan sepertinya tidak kunjung usai. Hal ini dibuktikan dengan terus meningkatnya persoalan yang terjadi didalam dunia pendidikan. Salah satunya yang sekarang menjadi sorotan publik adalah hukuman terhadap siswa yang menyebabkan siswa jatuh pingsan. Peristiwa itu terjadi disalah satu Sekolah Menengah Atas di Kabutpaten Jepara.

Perlu penanganan lebih lanjut untuk menghadapi segala persoalan tersebut. Mengingat persoalan didalam dunia pendidikan ini makin morak-marik semakin harinya. Guru merupakan salah satu faktor terpenting dalam proses pendidikan. Guru selayaknya menjadi tumpuan dalam proses pembelajaran.

Guru adalah pendidik, orang dewasa yang bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan atau bantuan kepada siswa dalam pengembangan tubuh dan jiwa untuk mencapai kematangan, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan tugasnya sebagai khaifah Allah dimuka bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang mamu berdiri sendiri. ( Jamaluddin, 1978).

Makna guru yang dimaksud adalah guru yang mampu memberikan arahan kepada siswa baik jasmani maupun rohani demi terbentuknya sosok yang lebih matang dan dewasa dalam mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan umum pendidikan adalah persiapan atas tugas pelayanan publik. Secara psikologi, tujuan pendidikan adalah pembentukan karakter yang berwujud dalam kesatuan esensial si subyek dengan perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Para pakar pendidikan sepakat dengan mengatakan "perlunya keseimbangan antara dimensi kognitif dan afektif dalam proses pendidikan" artinya yang membentuk manusia seutuhnya tidak cukup hanya dengan mengembangkan kecerdasan berpikir atau IQ anak didik melalui segudang ilmu pengetahuan, melainkan juga harus dibarengi dengan perilaku dan kecerdasan moral. Karena dengan hanya kombinasi seperti itulah peserta didik akan mampu menghargai nilai-nilai yang ada didalam dirinya dan orang lain. ( Ali, 2007).

Nilai -- nilai yang terkandung adalah saling menghormati, saling menghargai antara satu dengan yang lain. Terjadinya proses pembelajaran yang apik antara guru dan peserta didik, sehingga lahirlah pendidikan yang optimal.

Sementara itu, kasus yang menggegerkan dunia pendidikan sehingga tercorengnya nama Kota Jepara, seharusnya menjadi pelajaran bagi pihak sekolah, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Pantauan dan perhatian dari berbagai pihak dapat menjadi tameng terjadinya penyelewengan didalam pembelajaran. Niat yang tulus sebagai pendidik yang awalnya memberikan "pelajaran" agar siswa kapok dan tidak mengulangi kesalahnnya lagi menjadi dalih dalam pemberian hukuman yang melampaui batas. Karena pada dasarnya hukuman yang diberikan kepada siswa, alangkah lebih baiknya dilihat dari segi yang mendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun