Mohon tunggu...
Afiatin Azizah
Afiatin Azizah Mohon Tunggu... Lainnya - Afiatin Azizah

Afiatin Azizah Pati, 08-03-1998 Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara UNISNU JEPARA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Problematika Pembelajaran Daring Sekolah Dasar di Masa Pandemi

24 November 2020   22:32 Diperbarui: 24 November 2020   22:53 4490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak diberlakukannya pembelajaran dalam jaringan (daring) sebagian besar lembaga pendidikan mengubah strategi dan program dalam kalender pendidikannya secara masif. Sesuatu yang tidak pernah diduga sebelumnya. 

Permasalahan kapan krisis segera berakhir belum terdapat tanda-tanda. Dampak pandemi imbasnya memang ikut memukul dunia pendidikan termasuk Sekolah Dasar. Pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan (daring) Sekolah Dasar (SD) membutuhkan tinjauan kurikulum dan penyamaan persepsi antara sekolah dan orang tua dari pemerintah. Tenaga pengajar di SD perlu adanya Edukasi secara serentak terkait pembelajaran daring. Sebab pengajaran untuk anak SD sangat berbeda dengan jenjang di atasnya. Sehingga pembelajaran di tengah pandemi sangat kompleks permasalahannya.

Situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, menjadikan daring sebagai solusi yang dianggap efektif dalam pembelajaran. Akan tetapi pada realitanya, selain dianggap sebagai solusi daring juga dianggap sebagai suatu permasalahan baru. Banyak sekali permasalahan yang ditimbulkan dengan adanya pembelajaran daring seperti ini. 

Permasalahan daring terkait dengan peserta didik antara lain yaitu banyaknya anak yang ketergantungan dengan gadget. Sering sekali anak-anak justru bermain game yang ada di Handphone (HP). Peserta didik dengan orang tua biasnaya melakukan pembelajaran bersama, dengan menggunakan berbagai aplikasi seperti whatsapp, telegram, zoom meeting, google meet, google classroom, quiepper school, ruang guru dan aplikasi lainnya.

Dilain sisi terdapat beberapa orang tua yang merasa keberatan dengan adanya sistem daring. Adanya pengeluaran tambahan untuk membeli kuota membuat orang tua menjerit. Tidak sedikit kuota yang dihabiskan dalam pembelajaran daring ini, meskipun pemerintah telah memberikan bantuan kuota internet. Masalah lain yang harus di hadapi orang tua yaitu waktu untuk mendampingi anak untuk belajar. Kedua orang tua yang bekerja mencari nafkah terkadang merasa sedikit kebingungan membagi waktu karena harus bekerja dan membantu anak dalam belajar. Tidak hanya orang tua yang mengalami permasalahan dengan sistem daring, akan tetapi guru juga kesulitan dalam melakukan sistem ini.

Permasalahan guru terkait dengan pmebelajaran daring yaitu metode dan media. Metode merupakan salah satu cara atau tekhnik dalam usaha guru mencapai tujuan pembelajaran dan media merupakan alat untuk membantu guru dalam menyampaikan pesan atau materi pembelajaran. Guru di wajibkan untuk melek dengan adanya teknologi. 

Guru harus mencari metode dan media baru untuk mengajar tanpa ada persiapan yang matang, Metode yang guru gunakan tentunya memiliki hambatan dalam menerapkannya. Hambatan tersebut diantaranya yaitu guru masih kesulitan dalam menyesuaikan metode pembelajaran yang cocok dengan karakteristik peserta didik. Begitupun cocok dengan fasilitas yang dimiliki peserta didik, karena tidak semua peserta didik memiliki fasilitas dalam menunjang kegiatan belajar. (Handayani, 2016). Sedangkan dalam media, guru harus membuat media yang menarik dan membangkitkan semangat siswa dalam belajar. 

Guru dapat menyajikan materi dalam bentuk slide powerpoint disertai video pembelajaran agar materi lebih hidup dirasakan oleh peserta didik. Guru juga dapat menggunakan quizz, dan games. Akan tetapi, pada kenyataannya guru usia yang tidak produktif lagi merasa kesulitan dalam mengikuti. Berbagai upaya dilakukan dengan mengikuti pelatihan -- pelatihan atau workshop yang terkait dan dapat pula dengan bertanya kepada guru lain yang mempunyai kemampuan lebih di bidang IT (Puspitasari dalam Kemdikbud, 2020). 

Kendala atau problematikan apa saja yang dihadapi baik orang tua ataupun peserta didik, dapat saling sharing di wattshap grub kelas. Bila kendala memang anaknya malas, maka guru kelas bersama orang tua dapat memberikan sebuah kesepakatan bersama. Guru dapat memberikan motivasi agar orang tua diharapkan memiliki memotivasi dan mendampingi anaknya yang kurang memperhatikan tugas dari guru. (Anugrahana, 2020)

DAFTAR PUSTAKA

Suara merdeka 2020.

Asmuni, 2020, Problematika Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19 dan Solusi Pemecahannya, Jurnal Pedagogy, Vol.7, No.4

Anugrahana, A. (2020) 'Hambatan , Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar', Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), pp. 282--289.

Handayani, L. (2016) 'Jurnal Paedagogy', 3(3), pp. 36--40.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun