Mohon tunggu...
A Afgiansyah
A Afgiansyah Mohon Tunggu... Dosen - Digital communication specialist

Praktisi dan Akademisi Komunikasi Media Digital dan Penyiaran. Co-Founder Proxymedia.id // Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mercubuana, Universitas Indonesia, dan Universitas Paramadina

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Antara TV dan Media Online Sama-sama Jualan, Siapa yang Beli?

7 Juni 2022   18:08 Diperbarui: 9 Juni 2022   19:15 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi media online. (sumber: kompas.id/Supriyanto)

Pertanyaan sederhana dengan jawaban cukup rumit. Televisi dan media online sama-sama jualan, Siapa yang Beli? Jawaban umum: pengiklan. Betulkah? 

Tentunya tidak sekedar itu. Kenapa? Karena iklan akan ada jika tayangan media baik televisi maupun online banyak yang nonton. 

Nah, di sini muncul kerumitan. Ke mana media TV dan online berjualan? Ke penonton atau ke pengiklan? Jawabannya bisa dua-duanya. Begini ceritanya.

Pertama tidak semua media televisi maupun media online memperoleh keuntungan dari sponsor. Itu berarti iklan bukan satu-satunya sumber pendapatan bagi penyelenggara televisi dan media online. 

Lalu apa hubungan sponsor dengan iklan? Ini akan kita uraikan lebih dalam. Namun sebelumnya bicara pendapatan dari iklan, kita lihat dulu bagaimana kedua media ini bisa memperoleh sumber dana.

Sejak masa awal penyiaran televisi, sumber dana diperoleh dari beberapa entitas dengan latar kepentingan berbeda dari satu negara ke negara lainnya. 

Berawal di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1928, siaran televisi diinisiasi oleh General Electric, perusahaan komersial yang tentunya dilatarbelakangi oleh kepentingan industri. 

Sementara di Inggris, lembaga penyiaran publik British Broadcasting Corporation (BBC) sudah mengambil peran. 

Lalu di negara Eropa lain, pemerintah menjadi pendana untuk kepentingan propaganda seperti siaran langsung Olimpiade Berlin, Jerman tahun 1936 di bawah rezim Nazi pimpinan Hitler.

Kepentingan komersial, publik, dan pemerintah masih menjadi model paling umum untuk pendanaan siaran televisi di seluruh dunia hingga saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun