Saat ini kawasan Timur Tengah sedang tidak kondusif karena berbagai konflik bersenjata yang terus terjadi. Beberapa konflik telah menimbulkan kerugian materil dan non -- materil yang tidak dapat diukur besarannya.
Namun masikah Timur Tengah saat ini masih strategis untuk Indonesia, karena beberapa negara di Timur Tengah saat ini terbagi menjadi dua kelompok dalam "Perang Dingin Baru" Â antara Arab Saudi dan Iran. Keduanya saat ini tengah bersaing untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan, keduanya saling terlibat konflik tidak langsung dengan memberikan dukungan terhadap kelompok bersenjata.
Seperti Arab Saudi yang memberikan dukungan militer terhadap milisi penentang pemerintah Suriah sedangkan Iran sendiri memberikan bantuan kepada pemerintah Suriah. Bahkan "Perang Dingin Baru" ini diperumit dengan hadir dua kekuatan besar dunia saat ini yaitu Amerika Serikat dan Rusia yang terlibat dalam berbagai konflik Timur Tengah.
Dengan beragam konflik serta dinamika politik kawasan bagaimana dengan posisi Indonesia dalam keadaan tersebut. Selama ini Indonesia terkenal dengan politik luar negeri bebas aktif, bebas untuk menentukan arah, sikap dan tujuan untuk kepentingan nasional sebagai negara merdeka dan berdaulat.
Sedangkan aktif dalam artian turut serta menjaga perdamaian dunia serta membantu menyelesaikan konflik atau sengketa di dunia internasional. Dengan landasan politik luar negeri tersebut Indonesia mengambil langkah soft untuk ikut membantu menyelesaikan konflik yang terjadi serta berusaha menjaga perdamaian dengan mengirim kontingen Garuda ke daerah rawan konflik.
Langkah yang diambil oleh Indonesia memang tidak akan memberikan dampak langsung terhadap konflik di Timur Tengah, namun dengan langkah tersebut Indonesia tetap menjaga hubungan diplomatik dengan negara -- negara di kawasan tersebut seperti hubungan bilateral Indonesia - PEA.
Hubungan Indonesia -- Persekutuan Emirat Arab (PEA) dimulai pada 2 Desember 1971, saat itu PEA baru saja diproklamirkan dan pemerintahan Indonesia mengakui PEA sebagai negara merdeka serta memulai hubungan diplomatic pada 1976.
Pembukaan pertama Kedutaan Besar Indonesia untuk PEA di Abu Dhabi pada 28 Oktober 1978 yang dipimpin oleh Kuasa Usaha Sementara. lalu pada 29 Maret 1993 ditingkatkan menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.
Bahkan hubungan diplomatik Indonesia -- PEA terus berlanjut dengan dibukanya Konsulat Jenderal RI (dibuka Februari 2003) dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) di Dubai dalam rangka meningkatkan ekspor komoditi non-migas Indonesia. Bukan hanya sebatas hubungan bilateral, dalam beberapa kesempatan di tingkat regional dan internasional PEA mendukung Indonesia dalam pencolanan RI pada Badan Regional maupun Internasional.
Indonesia dengan Persatuan Emirat Arab telah melakukan berbagai kerjasama salah satunya adalah kerjasama ekonomi. PEA merupakan salah satu negara tujuan ekspor komoditi Indonesia, berbagai macam produk Indonesia telah diekspor ke PEA seperti tekstil, mesin, suku cadang pesawat, garment, plywood, produksi kertas, produksi plastik, glassware, produksi kulit (sepatu, tas dll) karet, ban mobil, baterai mobil, peralatan rumah tangga, plastik, sabun, furnitur, alat-alat listrik, eletronik, arang, teh, terigu buah-buahan segar, makanan kaleng dll. Sedangkan PEA mengekspor beberapa produk antara lain aluminium, produk kimia, produk minyak, buah kurma, katun, kapas, besi, gandum dll.
Perdagangan Timbal Balik Indonesia -- PEA