Mohon tunggu...
amk affandi
amk affandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

coretanku di amk-affandi.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Guru Wilangan dan Guru Lagu

7 Desember 2011   09:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:43 10687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Guru wilangan dan guru lagu, dalam khasanah budaya jawa lebih dikenal tembang macapat, yaitu tembang atau puisi yang setiap baitnya mempunyai baris kalimat yang disebut gatra. Setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata tertentu yang disebut guru wilangan (indonesia : bilangan). Demikian juga bunyi yang diucapkan juga harus mengikuti aturan tertentu yang disebut guru lagu.

Aturan di atas, hampir mirip pantun, gurindam atau hasil karya sastra lama yang lainnya. Intinya beraturan, bukan acak atau ngawur. Itulah karya nenek moyang kita baik yang berada di jawa, sumatra atau di kepulauan lainnya. Karena merupakan hasil sastra maka sangat layak untuk dipelajari.

Setelah sekian hari  siswa mengikuti ulangan umum, maka pada hari ini kebetulan pelajaran Bahasa Jawa. Dalam sebuah soal, siswa disuruh menyebutkan apa arti guru wilangan dan guru lagu. Ada seorang siswa yang menjawab : guru wilangan adalah Bapak Jamadi (karena guru matematika adalah beliau) dan guru lagu adalah Bapak Hendrata (karena beliau adalah guru seni musik).

Ini yang bodoh siswa atau yang keterlaluan gurunya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun