Mohon tunggu...
Affan Hakim
Affan Hakim Mohon Tunggu... -

www.affanhakim.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Malang" Itu "Beautiful", Apa Betul?

17 September 2015   15:03 Diperbarui: 18 September 2015   03:35 6722
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Baling baling kertas

Padanan ini memungkinkan karena adanya persepsi visual Gestalt berupa lingkaran yang tercipta dibawah kelopak warna-warna tersebut. Jika kita menemukan di mesin pencari baling-baling kertas selalu digambarkan dengan adanya lingkaran di tengah. Itu mengapa bentuk visual ini juga memungkinkan. Disatu sisi yang lain lingkaran ini tercipta untuk mengikuti bowl dan swash huruf “B” yang melengkung ke belakang.Namun tidak ada penggambaran makna tepat yang dapat mewakilkan Malang menjadi sebuah baling-baling.

 

Dua persepsi visual ini menunjukkan lemahnya bentukan akhir yang didapat. Bunga maupun Baling-baling tidak menjadi kesimpulan yang tepat apa sebenarnya maksud dari komposisi ini.

 

Jika akhirnya bunga maupun baling-baling dimaksudkan sebagai symbol “Beautiful” (Be /ˈbjuːtɪfl/ˈbjuːtɪfl/ 
: having beauty; pleasing to the senses or to the mind) maka hal ini sah-sah saja. Namun perlu diresapi juga makna “Beautiful” menurut Oxford Dictionaries diatas, bahwa ada rangsang menyenangkan yang didapatkan oleh responden. Sayangnya dengan komposisi seperti ini saya secara pribadi tidak memahami rangsang keindahan yang menyenangkan seperti apa yang coba ditawarkan oleh logo ini.

Salah satu cara untuk membuktikan keindahan komposisi adalah dengan menggunakan pembuktian grid. Grid system disini akan menunjukkan sebuah logo mengalami proses rancang yang baik atau tidak.

Kita membuktikan dengan membuat grid sederhana. Kesalahan mendasar sudah ditemukan pada saat saya kesulitan untuk menemukan titik start dan akhir grid. Akhirnya saya putuskan untuk memulainya dengan bentukan paling luar (lingkaran merah) yakni ujung kelopak biru di atas, kelopak merah dikiri dan ujung huruf M dibawah. Itupun swash lengkung milik huruf L disamping harus cross keluar grid (panah 1). Sebuah tanda dimana logo ini tidak memperhatikan kaedah mendesain.

Kemudian perhatikan lingkaran no.2 dimana saya menyoroti baseline yang tidak seimbang di bawah logo. Begitupun juga dengan x height yang tidak pada tempatnya (panah 3) di typeface beautiful jika kita menggunakan grid. Dan tentu saja baseline yang juga bermasalah di panah 4. Ketidaksesuaian komposisi juga terjadi di kelopak-kelopaknya (panah 5), yang terjadi setiap kelopak selalu tidak ditempatkan pada simulasi grid yang konsisten.

Kemudian saya menyederhanakan grid dengan hanya membuat garis horizontal saja. Saya memulainya dengan menentukan satuan awal. Saya memutuskan untuk memulainya dari “Beautiful” karena kata tersebut cukup lengkap memiliki case besar dan kecil. Baseline saya tandai dengan X, ascender saya tandai dengan X’ dan descender saya tandai dengan X’’. Saya sudah menemukan masalah pada waktu grid tersebut saya copy keatas, maka kelopak warna biru bisa telihat sudah melewati garis.  Dan pada waktu saya gandakan kebawah terlihat sekali ada negative space yang tak perlu sedemikian besar dibawah huruf Malang.

Analisa selanjutnya pada logogram ternyata bunga atau baling-baling itu tak pernah nyata. Dibuktikan dengan menambah kelopak dan diputar sesuai derajat yang sama maka bisa terlihat bahwa kelopak-kelopak tersebut tak pernah tersambung. Jika diteruskan maka akan membuat sirkular kedalam dan selalu akan bertumpuk

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun