Cercaan demi cercaan sudah ku telan, karena ranahku memang tidak di bidang matematika. Aku tidak ingin memaksakan diriku sendiri. Aku percaya bahwa sesungguhnya di dunia ini tidak ada orang yang bodoh. Orang yang beranggapan tidak bisa matematika sama dengan orang yang bodoh adalah mereka yang tidak paham akan beragamnya kecerdasan yang tertanam. Satu anak dengan anak yang lain dilahirkan oleh seseorang yang berbeda tentunya kepribadiannya pun berbeda bukan.
Multiple Intelegence yang di cetus oleh Horward Gardner kini telah membuktikan bahwa banyak orang yang menorehkan prestasi dengan keahlian uniknya dan menjadikan dunia ini tidak monoton dalam artian tidak melulu kecerdasan dalam satu bidang saja.Â
Ada seseorang ilmuan dengan berbagai penemuan yang diperolehnya, ada seseorang yang membuat mata kita terkagum-kagum dengan karya lukisannya, ada juga seseorang yang lihai bermain sepak bola hingga berada di kancah internasional, ada juga seseorang dengan memecahkan rekor menjadi penulis yang hebat.Â
Inilah kemudian yang memperkuat bahwasannya tidak ada manusia yang bodoh. Kita tidak dapat menjudge anak bodoh karena nilai yang diperoleh di sekolah tidak sempurna karena tidak menutup kemungkinan ia memiliki sebongkah keahlian di bidang yang lain. Termasuk aku.
Lalu bagaimana cara untuk mengukur tingkat kecerdasan buah hati atau anak didik kita?
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengukur tingkat kecerdasan anak antara lain sebagai berikut:
1. Â Terlebih dahulu kita pahami tingkat perkembangan anak
Perlu diketahui bahwa setiap perkembangan anak pasti melewati tahapan demi tahapan seiring dengan bertambahnya usia, untuk itu terutama bagi orang tua kenali setiap perkembangannya untuk dapat mengukur sejauh mana kecerdasan aanak tersebut.
2. Â Bayley Scales of Infent Development (BSID)
Seorang psikolog berasal dari Amerika Serikat menciptakan sebuah cara untuk mengukur kecerdasan anak dengan fokus penilaian pada 5 aspek perkembangan anak yaitu meliputi aspek kognitif, bahasa, psikomotorik, sosial emosional, dan perilaku adaptif.
Untuk pelaksanaannya tidak hanya anak yang terlibat melainkan orang tua pun ikut serta di dalamnya. Caranya mereka akan diberikan sebuah pertanyaan dan beragam permainan kemudian dibiarkannya untuk bermain bersama dalam waktu kurang lebih 60 menit. Penilaian akan diberikan dengan melihat bagaimana komunikasi antara anak dan orang tua. Penilaian ini ditujukan untuk anak usia 1 bulan hingga 3,5 tahun.