Mohon tunggu...
Wafaul Ahdi
Wafaul Ahdi Mohon Tunggu... Jurnalis - MAHASISWA

Affah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengetuk Pintu Sekolah Luar Biasa

25 September 2020   09:16 Diperbarui: 25 September 2020   09:25 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari mengetuk pintu, kini ia memutuskan untuk menetap di dalamnya.

18 tahun sudah di laluinya menjadi pahlawan tanpa tanda jasa. Ia bernama Nur Rohmajanti, Seorang ibu yang berasal dari Tulungagung Jawa Timur. Sapa saja dengan sebutan Bu Nur. Bu Nur adalah salah satu guru yang mengabdikan dirinya di Sekolah Luar Biasa (SLB) B Negeri Tulungagung.

Ini di luar bayang-bayang impian saya. Ujarnya.

Ia tak pernah menyangka bisa menjadi guru bagi anak-anak spesial itu, profesi ini tidak ada di list cita-cita Bu Nur sebelumnya. Impiannya hanya ingin bekerja untuk meringankan beban orang tuanya selepas ia meraih gelar sarjana, dan bukan menjadi seorang guru.

Tetapi, Qadarullah hatinya tergerak untuk mengabdikan dirinya menjadi guru, dan guru yang ia pilih adalah guru Sekolah Luar Biasa. Ia mencoba mendirikan sekolah untuk memfasilitasi mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Dan ia mendirikan sekolah dini di Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

Anak normal dengan anak berkebutuhan khusus di mata saya sama saja. Saya miris melihat anak spesial itu tidak bisa mendapatkan pendidikan lantaran malu. Malu karena merasa berbeda dengan yang lainnya. Ujarnya

Akhirnya ia memutuskan untuk door to door, mengetuk pintu rumah-rumah yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk mau bersekolah di sekolahnya tersebut. Ini tidak mudah, membangkitkan semangat mereka membutuhkan proses yang panjang. Terlebih mereka yang ekonomi keluarganya menengah kebawah. Orang tua khawatir tidak mampu membiayai kalau anaknya masuk sekolah, lantaran sekolah khusus.

Berawal dari 17 siswa ia mulai mengamalkan ilmu yang pernah di dapatnya. Dengan berbagai macam keterbatasan muridnya tersebut, ia sangat sabar dan ulet membimbingnya. Karena niatnya untuk mensuskseskan anak spesial itu sangat kuat, ia sangat bertekad untuk merubah mereka yang awalnya mungkin saja di kucilkan orang lain karena tidak bisa apa-apa, tetapi suatu saat nanti bisa menjadi anak yang di dambakan setiap orang. Baginya menjadi seseorang yang bisa bermanfaaat bagi orang lain itu hal yang luar biasa. Mungkin tidak semua orang sanggup menjadi seperti Bu Nur ini.

Saya sering sekali merasa tertampar ketika melihat anak didik saya. Saya yang sempurna tanpa kekurangan sesuatu apapun terkadang lupa untuk bersyukur dan mencintai diri saya. Padahal tidak semua orang seberuntung saya ini, melihat mereka banyak mengajarkan saya untuk memperbanyak bersyukur dan menanamkan bibit motivasi di benak saya. Ujar Bu Nur

Berkat ketekunannya itu akhirmya Bu Nur di tahun 2008 sudah di angkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Balasan yang setimpal untuk seorang ibu guru yang luar biasa ini. Dan ia memutuskan untuk berpindah mengabdikan dirinya di kampung halamannya sendiri. Dan kini ia menjadi pahlawan tanpa tanda jasa untuk mereka penyandang tunanetra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun