Mohon tunggu...
Affa 88
Affa 88 Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Social Activist, Nahdliyin

Ojo Dumeh, Ojo Gumunan, Ojo Kagetan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Teori Baru : Bumi Bukan Ciptaan Tuhan?

10 September 2010   17:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:19 1948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_254902" align="aligncenter" width="444" caption="http://toelank.files.wordpress.com/2009/12/new-extra-solar-planet-by-david-a-hardy.jpg"][/caption] Selama ini kita selalu meyakini bumi dan alam semesta adalah ciptaan Tuhan. Namun, salah satu ilmuwan terkenal bernama Stephen Hawking, melontarkan teori yang kontroversial dalam buku yang baru dia tulis yang menyatakan bahwa Tuhan tidak ada hubungannya dengan penciptaan alam semesta.

Buku terbaru Hawking berjudul "The Grand Design," yang mulai diluncurkan di toko-toko buku pekan depan mulai menyedot perhatian dunia dengan pandangan yang sama sekali baru di bidang astronomi. Salah satu kalimat utamanya adalah bahwa karena ada hukum seperti gravitasi, alam semesta bisa dan akan mencipta dirinya sendiri. Menurut pencipta teori 'Lubang Hitam' itu, alam semesta terkait dengan penciptaan secara spontan. Itulah sebabnya mengapa jagat raya itu ada, dan mengapa kita ada. Ilmuwan yang tahun lalu pensiun sebagai Profesor Matematika Lucasian dari Universitas Cambridge, juga yakin bahwa Bumi dan tetangga-tetangganya tidak dibentuk secara sempurna. Itu berkat penemuan planet-planet dan tata surya lain di luar galaksi yang dihuni Bumi sejak awal dekade 1990-an.

Salah satu inti dari bab di bukunya adalah sebab adanya hal-hal yang terjadi secara kebetulan pada tata surya kita - seperti satu matahari, kombinasi yang beruntung atas jarak Bumi - Matahari dan massa surya - kurang menakjubkan dan kurang meyakinkan ketimbang bukti bahwa Bumi didesain hanya untuk menyenangkan kehidupan manusia. Pemaparan Hawking ini terbilang mencengangkan dan tampak bertolak belakang dengan karya dia sebelumnya maupun berdasarkan pemaparan ilmuwan lain seperti mendiang Albert Einstein yang pada dasarnya tidak mengesampingkan keterlibatan suatu unsur yang lebih tinggi ketika berhubungan dengan penciptaan alam semesta.

[caption id="attachment_254903" align="aligncenter" width="399" caption="stephen hawking (tribunnews.com)"][/caption] Sedangkan ilmuwan legendaries Isaac Newton, yang menciptakan teori gravitasi, pernah mengatakan bahwa penjelasan ilmiahnya itu hanya bisa menerangkan perilaku jagat raya, bukan pada penciptanya. Dia menulis dalam bukunya bahwa gravitasi menjelaskan pergerakan planet-planet, namun tidak bisa menjelaskan siapa yang menggerakkan planet-planet itu.

Meskipun ditentang rohaniawan atas penyataan dalam bukunya ini, ahli fisika Hawking ternyata masih menyimpan beberapa pernyataan controversial yang tercatat dalam sejarah dunia. Penentangan rohaniawan tentu bukan semata-mata penerbitan bukunya yang dirilis 9 September lalu, melainkan substansi bukunya yang sangat dapat mengganggu keyakinan seseorang yang beragama yang percaya bahwa Tuhan tidak dapat dipisahkan dalam penciptaan alam semesta.

Berikut ini sepuluh kalimat controversial ciptaan Stephen Hawking seperti dikutip dari tribunnews.com  dari media berita Telegraph pada 3 September lalu :

Tentang mengapa alam semesta ada: "Jika kita menemukan jawabannya, itu akan menjadi kemenangan akal manusia - dengan itu kita akan mengetahui jalan pikiran Tuhan." (A Brief History of Time) Tentang Tuhan: "Karena adanya  hukum alam, seperti gravitasi, semesta dapat mencipta dirinya sendiri dari ketiadaan... Tak perlu untuk menyeru pada Tuhan untuk menyalakan kertas biru dan mengatur alam semesta." (Hawking: God did not create Universe, The Times) Tentang kemungkinan kontak dengan alien: "Ini akan menjadi bencana. Mahluk luar angkasa mungkin jauh lebih maju dari kita. Sejarah mencatat, pertemuan antara ras yang lebih maju dengan orang-orang yang lebih primitif di planet ini (Bumi) tidak akan membahagiakan, (padahal) mereka adalah spesies yang sama. Saya pikir kita harus menjaga kepala kita tetap rendah." (Naked Science: Alien Contact, The National Geographic Channel) Tentang menjadi pengarang: "Seseorang mengatakan pada saya, setiap persamaan yang aku masukkan dalam buku akan membagi dua penjualan. Sebab itu, saya memutuskan, untuk tidak memiliki persamaan sama sekali." (A Brief History of Time) Tentang virus komputer: "Mungkin virus itu menjelaskan sesuatu tentang sifat manusia, bahwa satu-satunya bentuk kehidupan yang telah kita ciptakan sejauh ini adalah murni destruktif." (Kuliah umum: Life in the Universe) Tentang Eutanasia: "Korban  memiliki hak untuk mengakhiri hidupnya, kalau mau. Tapi saya pikir nantinya itu akan menjadi kesalahan besar. Betapapun hidup terlihat sangat buruk, selalu ada hal yang bisa kita lakukan. Di mana ada hidup, selalu ada harapan." (People's Daily Online) Tentang menjadi selebriti: "Kelemahan sebagai selebriti adalah bahwa saya tidak bisa pergi ke mana pun di dunia tanpa dikenali. Tak cukup bagi saya untuk menyamar dengan kaca mata hitam atau rambut palsu. Saya juga harus menggunakan kursi roda ini ke mana pun. (Wawancara di televisi Israel) Tentang potongan: "Untuk menunjukkan diagram ini dengan baik, saya membutuhkan layar empat dimensi. Tapi bagaimanapun karena potongan dari pemerintah, kita hanya bisa menyediakan layar dua dimensi. (Kuliah Umum: The Beginning of Time) Tentang ketidaksempurnaan: "Tanpa ketidaksempurnaan, Anda atau saya tidak akan pernah ada." (Into the Universe with Stephen Hawking, The Discovery Channel). Tentang menjadi Stephen Hawking: "Bagi saya, marah pada cacat yang kuderita hanya membuang-buang waktu. Kita harus melanjutkan hidup ini dan saya berusaha untuk tidak marah. Orang-orang tidak akan mau menyisihkan waktu untuk Anda jika Anda selalu marah atau mengeluh." (Return of the time lord, The Guardian).

Yang jelas berita ini telah mengusik keimanan dan keyakinan kita selama ini bahwa Tuhan adalah Sang Maha Pencipta segala dari segalanya. Semoga ini hanyalah bualan sang pandai ilmu yang hanya bagian sangat kecil dari kekuasaan Tuhan.

Rujukan: tribunnews.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun