Kota Pekanbaru adalah ibukota dari provinsi Riau yang terletak di tengah pulau Sumatera. Sebagai ibu kota provinsi Riau kota Pekanbaru dari waktu ke waktu terus berkembang dengan sangat pesat, terlebih kota pekanbaru juga merupakan salah satu kota yang menjadi jalur perdagangan internasional antara Indonesia, Malaysia dan Singapura karena letaknya yang sangat dekat.
Pembangunan di kota Pekanbaru erat kaitannya dengan bentanglahan Antropogenik. Bentanglahan sendiri memiliki definisi yaitu bentukan pada permukaan bumi sebagai hasil dari interaksi antara material dan proses proses geomorfologi yang beroperasi di permukaan bumi selama kurun waktu tertentu. Bentanglahan Antropogenik adalah bentanglahan yang terbentuk akibat aktivitas manusia. Selain bentanglahan Antropogenik dalam geomorfologi juga terdapat bentanglahan lain, diantaranya adalah bentanglahan Vulkanik, bentanglahan Struktural, bentanglahan Fluvial, bentanglahan Marin, bentanglahan Aeolin, bentanglahan Solutional, bentanglahan Glasial, bentanglahan Organik, dan bentanglahan Denudasional .
Sore sehabis hujan, saat sedang asik menikmati indahnya langit sore di Kota Pekanbaru atau kata anak gaul zaman now dikenal dengan “senja” sembari berjalan menunggangi sepedah motor seketika saya terkejut mendengar suara “sretttttt tung tang tung”, suara yang dihasilkan akibat gesekan ban dan tanah dari pengendara lain yang terpeleset karena jalanan yang rusak, berkrikil dan licin. Rasa kaget yang dirasakan juga bercampur dengan rasa tegang dan grogi akibat cengkraman dari seseorang di belakang saya yang juga terkejut mendengar suara tersebut. Seketika warga yang melihat pengendara tersebut terjatuh langsung bergegas untuk membantu, beruntung pengendara tersebut hanya megalami luka ringan dan sedikit kesakitan di bagian lutut (bukan sakit hati).
1. Banyak kecelakaan yang terjadi.
Galian dari proyek IPAL membuat jalanan menjadi rusak parah dan berlubang lubang, ditambah dengan kondisi cuara yang terus turun hujan membuat kerusakan jalan menjadi semakin parah akibat erosi yang terjadi. Kerusakan ini membuat jalanan menjadi licin dan rawan terjadi kecelakaan.
2. Terjadi Bencana banjir.
Tersumbatnya saluran air akibat material proyek yang terbawa oleh air saat hujan, lalu tersedimentasi dan menyumbat saluran air membuat aliran air di kecamatan Sukajadi kota Pekanbaru terhambat dan tergenang sehingga terjadilah banjir. Bahkan pada saat hujan dengan intensitas ringan dan dalam waktu yang sebentarpun tetap terjadi banjir akibat parahnya saluran air yang tersumbat.
3. Terganggunya perekonomian warga
Jalanan yang rusak dan berdebu akibat galian proyek IPAL membuat mobilitas di Kecamatan Sukajadi terganggu sehingga roda perekonomianpun secara tidak langsung juga terganggu. Selain itu banyak usaha UMKM seperti penjual makanan yang terpaksa menutup tempat usahanya akibat debu yang sangat mengganggu dan mencemari tempat usahanya.
4. Menimbulkan kemacetan.