Mohon tunggu...
Afdhal Renaldi
Afdhal Renaldi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Hanya orang biasa yang ingin sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seorang Pemimpin Harus Mengenal Hierarchy of Needs Theory

31 Juli 2021   02:26 Diperbarui: 31 Juli 2021   02:55 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin teori berbasis kebutuhan yang paling terkenal adalah yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Teori hierarki kebutuhan Maslow mengusulkan bahwa manusia dimotivasi oleh berbagai kebutuhan dan kebutuhan itu ada dalam urutan hierarki. dimana kebutuhan yang lebih tinggi tidak dapat dipenuhi sampai kebutuhan yang lebih rendah terpenuhi. Maslow mengidentifikasi lima tingkat umum kebutuhan memotivasi.

1. Physiological Needs: Kebutuhan fisiologis manusia yang paling dasar meliputi makanan, air, dan oksigen. Dalam pengaturan organisasi, ini tercermin dalam kebutuhan akan panas, udara, dan gaji pokok yang memadai untuk memastikan kelangsungan hidup. di level pertama ini dimana cara pemimpin memberi gaji kepada karyawan untuk kebutuhan mereka karena mereka membutuhkan gaji untuk membiayai kehidupan mereka untuk sehari-hari.

2. Safety Needs: Berikutnya di level kedua adalah kebutuhan akan lingkungan fisik dan emosional yang aman dan terjamin serta kebebasan dari ancaman yaitu, kebebasan dari kekerasan dan masyarakat yang tertib. Dalam pengaturan organisasi, kebutuhan keselamatan mencerminkan kebutuhan akan pekerjaan yang aman, tunjangan tambahan, dan keamanan kerja. Dimana karyawan diberi rasa aman di perusahaan, misal adanya asuransi, kontrak kerja yang jelas. Apalagi disaat masa pandemi ini marak terjadinya PHK, tentunya ini momok yang menakutkan bagi pegawai yang kontrak kerjanya tidak jelas.

3. Belongingness: Berikutnya di level ketiga. Orang memiliki keinginan untuk diterima oleh teman sebayanya, memiliki persahabatan, menjadi bagian dari kelompok, dan dicintai. Dalam organisasi, kebutuhan tersebut mempengaruhi keinginan untuk menjalin hubungan baik dengan rekan kerja, partisipasi dalam tim kerja, dan hubungan positif dengan atasan. Ketika karyawan mempunyai hubungan yang harmonis di tempat ia bekerja tentunya akan menunjukkan kinerja yang baik untuk karyawan, sebaliknya ketika karyawan tidak ada hubungan yang harmonis dengan rekan kerja akan menunjukkan kinerja yang buruk bagi karyawan sehingga karyawan tidak akan betah di tempat ia bekerja.

4.  Esteem Needs: Berikutnya di level keempat. Kebutuhan akan penghargaan berhubungan dengan keinginan untuk citra diri yang positif dan untuk perhatian, pengakuan, dan penghargaan dari orang lain. Dalam organisasi, kebutuhan penghargaan mencerminkan motivasi untuk pengakuan, peningkatan tanggung jawab, status tinggi, dan penghargaan untuk kontribusi kepada organisasi. Dimana karyawan hanya butuh penghargaan ketika mereka sudah mencapai target atau sudah mencapai goalsnya, pemimpin hanya perlu mengucapkan "Terima Kasih" itu sudah menjadi penghargaan bagi karyawan karena sudah merasa dihargai dan diakui.

5. Self-actualization Needs: Terakhir di level kelima. Kategori kebutuhan tertinggi, aktualisasi diri, mewakili
kebutuhan pemenuhan diri: mengembangkan potensi penuh seseorang, meningkatkan kompetensi seseorang, dan menjadi orang yang lebih baik. Kebutuhan aktualisasi diri dapat dipenuhi dalam organisasi dengan memberi orang kesempatan untuk tumbuh, diberdayakan dan kreatif, dan memperoleh pelatihan untuk tugas dan kemajuan yang menantang. Dimana seorang karyawan bisa diberikan pelatihan di luar negeri untuk mengembangkan skills karyawan, agar lebih mengenal budaya asing, ini untuk memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan -- keterampilan baru atau tantangan yang dapat membantu mereka belajar dan berkembang. 

Ketika seorang pemimpin mengenal teori ini mungkin akan lebih memahami karyawan karena memotivasi itu tidak mudah dan karakteristik karyawan itu berbeda-beda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun