Mohon tunggu...
Angga Fauzian
Angga Fauzian Mohon Tunggu... Pegawai PLN -

Learn, practice and improve!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memaknai Hidup

1 Oktober 2016   13:37 Diperbarui: 1 Oktober 2016   14:03 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi seorang pemikir sepertiku, hidup ini memberikan banyak ruang untuk bertanya dan menjawab. Bagaimana kemudian aku menjawab pertanyaan “Seperti apa aku memandang hidup ini?”, ternyata memerlukan waktu yang tak sedikit. Akan ku coba tulis dengan seringkas-ringkasnya, dengan harapan terbaca semuanya oleh tiap orang yang membukanya.

Aku berfikiran bahwa :

Kejadian menyenangkan dan tidak menyenangkan telah ditentukan, bahkan hingga peran apa yang diberikan. Kebebasan hanya ada pada bagaimana kita memaknainya. Dari situlah kemudian manusia mendapatkan derajatnya.  

Segala yang dimiliki adalah cobaan, banyak sedikit hanyalah ukuran. Tentu saja takaran penilainya dibedakkan, yang buta tak akan disejajarkan dengan yang jelas pandangannya, yang dungu tak akan disamakan dengan yang tajam pemikirannya. Peran yang diberikan adalah memberikan terbaik dari apa yang kita punya.

Kenyataan buruk tak dapat dihindari, dari mana dia akan datang juga tak dapat diprediksi. Namun hidup tak hanya untuk mengkhawatirkan dan menghitung seberapa banyak hal buruk yang akan kita lalui, bagaimana kita menambah momen-momen penting dalam hidup ini, saya kira, lebih pantas untuk kita tekuni. 

Berjalan sesuai kaidah memang tak mudah, namun hati nurani tak pernah memungkiri, bahwa hidup memiliki aturan yang harus ditaati. Dia yang sudah dewasa sangat memahami setiap konsekuensi dari apa yang dilalui. Pelanggaran satu kali mungkin dapat dimaklumi, namun jika berulang kali, mungkin perlu ditanya pada diri sendiri “Sudahkan aku menempatkan nama Tuhan didalam hati dan sanubari?”.

Demikian.

 Yang ditulis tak tentu benar, namun yang jelas, ini yang terbaik yang mampu dituangkan. Jika kita berfikiran sama, semoga saling menguatkan. Jika tidak demikian, hidup ini diberikan kebebasan tentang bagaimana kita melewatinya. Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah tanggung jawab yang akan diemban dari apa yang kita lakukan.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun