Mohon tunggu...
Inovasi

Kekuatan Indonesia dalam Dunia "Cyber"

24 November 2017   10:37 Diperbarui: 24 November 2017   10:53 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
( Sumber: id.techinasia.co)

Indonesia yang notabene merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk terbanyak dunia, kurang lebih 261 juta jiwa menempati bumi indonesia tercinta ini, tentu saja indonesia kita ini menjadi sasaran dari berbagai negara untuk menjadi target, target apapun itu target pembangunan  investasi, hingga menjadi target kejahatan. Indonesia juga menjadi pasar berbagai perusahaan gadget besar, seperti Samsung dari korea, Xiaomi dari China, Apple dari Amerika dan berbagai merk lainnya. 

Dimana semua produk ini terbilang mahal harganya bagi masyarakat indonesia, akan tetapi tetap dipakai oleh semua kalangan, baik itu kalangan tua, hingga kalangan muda, bahkan anak kecil sekarang telah memegang gadget. 

Berbeda dengan dahulu yang tergolong masih anak-anak masih banyak menghabiskan waktu  bersama temannya diluar, sampai sampai muncul istilah #KIDSJAMANNOW yang berisikan pola perilaku anak anak zaman sekarang yang tidak terurus dan terkesan bermoral rendah.

Lepas dari hal tersebut, saya lebih akan menyoroti salah satu fitur dari gadget itu sendiri yakni dunia maya, yang lebih dikenal dengan dunia siber (Cyber). Berdasarkan fakta dilapangan orang indonesia menghabiskan banyak waktu menggunakan internet.

Terlihat dari 262 juta jiwa orang indonesia , 50%nya menggunakan internet secara aktif. Dan diantara hal tersebut banyak yang menyalahgunakan internet tersebut. Menurut Ludi Lumanto, ketua Indonesia Security Incident Response Team, Indonesia menempati urutan pertama dengan jumlah hacker paling banyak di dunia dengan presentase 38 %. Hal ini merupakan suatu capaian yang bisa dibilang positif maupun negatif, positifnya kenapa? 

Positifnya mereka menunjukkan eksistensi di Dunia, yang dapat menyebebkan negara lain dapat berpikir berkali-kali untuk mengganggu indonesia. 

Hal negatifnya apa? Apabila mereka menggunakan hal tersebut untuk merusak negaranya sendiri. Dari hal ini perlulah adanya pembinaan untuk hacker hacker tersebut untuk kepentingan negara.

Banyak fakta lain tentang hacker di Indonesia, dimana rata-rata menjadi hacker dari belajar otodidak. Seperti Jim Geovadi yang pernah merubah arah gerak satelit pada tahun 2006 silam. Kemampuan Jim pun sampai diakui oleh Amerika Serikat, ia sendiri belajar otodidak dalam melakukan hacking. Selain itu banyak sekali hacker hacker kecil yang sering menyalahgunakan kemampuannya tersebut. 

Seperti menggunakan kemampuannya untuk mendapatkan keuntungan pribadi, seperti pembobolan rekening, bank dan data-data penting suatu perusahaan. Oleh sebab itu Indonesia perlulah melkukan pembinaan bagi orang-orang ini sehingga akan menguntungkan bagi Negara Indonesia itu sendiri.

#BIRAKASIK #KEJAHATANSIBER

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun