Mohon tunggu...
Afandi HR
Afandi HR Mohon Tunggu... Administrasi - Bercerita dengan menulis

Orang biasa yang ingin menikmati keindahan alam Indonesia dari puncak ketinggian......

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Momen Pergantian Tahun, Apa Maknanya?

1 Januari 2019   21:13 Diperbarui: 1 Januari 2019   21:33 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
321happynewyear.com

Waktu terus berganti. Detik berganti menit, berganti jam, berganti hari, berganti tahun. Tapi tak seperti pergantian waktu lainnya, khusus momen pergantian tahun, selalu disambut dengan gegap gempita, suka cita, dan biasanya identik dengan langit yang dipenuhi cahaya kembang api. Tak hanya di Indonesia, di berbagai negara juga biasanya selalu identik dengan penyalaan kembang api di momen pergantian tahun.

Beberapa hari sebelum momen pergantian tahun, biasanya sudah disiapkan untuk kembang api maupun titik lokasi yang akan digunakan untuk merayakan momen itu. Dan biasanya tak hanya mempersiapkan kembang api, berbagai acara hiburan juga disiapkan untuk menyambut momen pergantian tahun. Jadilah malam pergantian tahun baru menghadirkan euforia dan keramaian dibandingkan hari-hari biasanya.

Tapi bukan berarti momen pergantian tahun dirayakan dengan cara yang sama bagi sebagian orang. Ada yang merayakannya dengan cara mereka sendiri. Ada yang mengisinya dengan acara dzikir bersama, pengajian umum, dan acara yang bernuansa religi. Dan ada juga yang tidak merayakannya sama sekali, khususnya kaum muslim. Bagi mereka, pergantian tahun masehi adalah hal yang biasa bagi mereka, tak ada yang spesial, dan tak perlu ada perayaan khusus. Karena seyogyanya dalam kalender Islam, bulan pertama dalam periode 1 tahun, bukanlah bulan Januari, tapi Bulan Muharram.

Memilih merayakan momen pergantian tahun, adalah pilihan masing-masing orang. Daripada saling berkomentar dan berdebat tak berujung, saling memaklumi satu sama lain, rasanya hal yang bijak untuk dilakukan. Karena yang paling penting adalah bagaimana bisa bertanggungjawab pada diri sendiri, dan tak sampai mengganggu bahkan merugikan orang lain. Jika ada aturan tertulis, maupun norma tak tertulis, taati. Dengan begitu, tentu akan menciptakan situasi yang kondusif.

Lain cara, lain pula dalam memaknai pergantian tahun. Ada yang memaknai momen pergantian tahun dengan pandangan yang biasa saja. Pergantian tahun tak ubahnya seperti pergantian hari biasa saja. Melanjutkan hidup seperti kemarin, berjuang untuk bisa bertahan hari ini, dan tidak terlalu berpikir banyak, apa yang akan terjadi besok. Tapi yang pasti, doa selalu dipanjatkan dalam hati, semoga esok hari, keadaan akan menjadi lebih baik, dan lebih baik lagi.

Ada yang memaknai pergantian tahun, sebagai titik dimana segala sesuatu yang terjadi di tahun sebelumnya harus dievaluasi, dan mempersiapkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan sebaik mungkin. Karena apa yang terjadi di masa lalu, harus menjadi pelajaran untuk menghadapi masa yang akan datang.

Satu yang pasti, kemarin adalah cerita, hari ini adalah kenyataan, dan besok masih menjadi misteri. Jadikan waktu yang sudah kita lewati sebagai pengingat kita untuk menjalani hari ini. Lakukan yang terbaik untuk hari ini. Dan jangan bosan untuk terus berdoa agar esok tetap ada waktu untuk menyempurnakan apa yang belum tercapai hari ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun