Mohon tunggu...
Afandi HR
Afandi HR Mohon Tunggu... Administrasi - Bercerita dengan menulis

Orang biasa yang ingin menikmati keindahan alam Indonesia dari puncak ketinggian......

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajarlah dari Seorang Pelatih

22 Maret 2018   08:49 Diperbarui: 22 Maret 2018   09:33 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dibalik kesuksesan seorang atlet meraih prestasi, jangan lupakan sosok yang berada di belakangnya. Dialah seorang pelatih. Sosok yang terkadang luput dari perhatian, tapi memegang peranan penting atas keberhasilan anak didiknya. Terkadang, banyak orang hanya fokus terhadap sang atlet dengan torehan prestasi demi prestasi gemilang yang diraihnya, tapi sedikit orang yang mampu mengenali siapa sosok di belakang seorang atlet tersebut hingga mencapai puncak kejayaan. 

Ibarat seorang sutradara dalam sebuah film, berkarya di balik layar, tapi di tangan pelatih-lah, seorang atlet akan diarahkan, dibimbing dengan cara dan metodenya sendiri, hingga sang atlet mampu menorehkan prestasi, menuai hasil manis atas kerja keras dan disiplin latihan. Tentu tak lupa, juga berkat polesan tangan dingin seorang pelatih. 

Seorang pelatih bukanlah sosok yang sempurna. Mungkin dia bukanlah seorang yang punya skill luar biasa. Bahkan dibandingkan dengan atlet yang dilatihnya pun, mungkin saja, kemampuannya masih kalah dari sang atlet. Tapi kenapa seorang atlet masih membutuhkan seorang pelatih? 

Jawabannya adalah karena seorang pelatih bisa melihat apa kekurangan dari seorang atlet yang dilatihnya. Seorang pelatih bisa melihat apa yang menjadi kelemahan sang atlet, apa yang harus diperbaiki dari diri seorang atlet. Dan juga sebaliknya, pelatih tahu potensi dan kelebihan apa yang dimiliki seorang atlet.

Disitulah peran seorang pelatih, untuk sering mengingatkan sang atlet tentang kelemahan dan kekurangannya. Agar apa yang menjadi kelemahan, dapat diubah menjadi sebuah kekuatan. Mungkin terlihat sepele, tapi cukup vital. Terkadang, dalam sebuah pertandingan, karena euforia, dan adrenalin yang tinggi, seorang atlet bisa saja kehilangan fokus.

Dan disaat itulah seorang pelatih harus mengingatkan dan mengarahkan tentang apa saja yang harus dihindari dalam sebuah pertandingan, agar di akhir pertandingan, sang atlet mampu keluar sebagai pemenang. 

Filosofi seorang pelatih, juga sering dijumpai dalam kehidupan nyata. Dan memang seharusnya, kita banyak belajar dari sosok seorang pelatih. Bagaimana menjadi sosok yang mungkin tidak terlalu populer, tapi mampu memiliki peranan penting di balik seorang yang berprestasi.

Kita harus bisa belajar dari sosok seorang pelatih, bahwa dalam kehidupan ini, kita masih membutuhkan orang lain untuk mendampingi kita, membimbing kita, dan mengingatkan tentang kesalahan-kesalahan yang kita lakukan tapi kita tidak menyadarinya.

Kita tidak boleh terlalu mengedepankan ego, dan tidak menghiraukan sekeliling kita. Karena pada dasarnya, kesalahan dan kekurangan diri terkadang memang tidak kita sadari. Jauh lebih mudah mengatakan tentang apa yang menjadi kekuatan dan kelebihan diri kita daripada mengakui apa yang menjadi kekurangan dan kesalahan pada diri kita.

Seperti kata peribahasa, "Semut di seberang lautan, tampak. Gajah di pelupuk mata, tak tampak"  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun