Mohon tunggu...
Muhammad Afandi Helmi
Muhammad Afandi Helmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Doing better

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030061

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pahit Manis Kupat Glabed

14 April 2021   08:54 Diperbarui: 14 April 2021   09:13 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://food.detik.com/foto-kuliner/d-4713816/menebus-kangen-tegal-dengan-sarapan-ketupat-glabed-yang-gurih-mlekoh/5?zoom

Sampai malam hari tiba, Daryono telah melayani sembilan orang pembeli. Memang bukanlah angka yang besar. Namun, keadaan tersebut menjadi tonggak awal kesuksesan Daryono..

Berbagai cara Daryono lakukan untuk mengenalkan kupat glabed buatannya kepada khalayak umum. Mulai dari membagikan selebaran, mengikuti berbagai pameran makanan, dan mempromosikan lewat pembeli-pembelinya. Langkah Daryono ini terbilang cukup sukses. Warung kupat glabed Daryono semakin dikenal orang, pelanggan Daryono pun mulai berdatangan. Dua bulan semenjak dibuka, omset penjualan kupat glabednya semakin meningkat. Daryono mulai menyisihkan uangnya itu untuk membeli rumah karena selama ini warungnya juga dijadikan tempat kediamannya. Selama ini rumah Yu Tinahlah yang dijadikan tempat untuk membuat bahan racikan kupat glabed Daryono. Tak enak hati Daryono jika ia terus menerus merepotkan Yu Tinah. Daryono ingin hidup mandiri pula. Berbekal omset yang ia sisihkan selama satu tahun, Daryono dapat membeli sebuah rumah sederhana yang merupakan cerminan perjuangan Daryono dalam meniti karier.

Menjalankan usaha memang tak semulus apa yang tersirat di benak, banyak hambatan dan rintangan yang harus dihadapi Daryono dalam berdangang. Seperti saat ini, Daryono mendengar fitnah yang menerpa dirinya. Ada yang mengatakan, bahwa iga sapi yang digunakan untuk membuat sayur kupat glabednya berasal dari sapi glonggongan. Sehingga hal tersebut membuat dagingnya terlihat besar. Namun, itu  semua hanyalah fitnah yang disebarkan oleh pesaing Daryono semata. Setelah adanya fitnah tersebut, Daryono menjelaskan bahwa iga sapi yang dia gunakan adalah iga asli sapi segar yang asli. Daging yang besar dan bertekstur padat ini berasal dari indukan sapi dengan kualiatas yang bagus. Dengan penjelasan Daryono tersebut, lambat laun fitnah tersebut tergerus oleh waktu. Pelanggan Daryono kembali meningkat.

Telah lama Daryono merasa bosan dengan kesendiriannya. Hari-harinya terasa kosong bagaikan ruang hampa tak bertuan. Ia mendambakan sosok yang dapat membuat harinya lebih berwarna. Rasa yang telah pendam, tak berani ia ungkapkan kepada sang pujaan. Namun, hari ini Daryono akan memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan kepadanya. Derap langkah Daryono membbawa dirinya menuju rumah sang pujaan, Marwati. Marwati adalah sosok yang menjadi pembeli pertama di warung kupat glabed milik Daryono. Perempuan cantik itu tak pernah Ia lupakan sejak kedatangan pertamanya. Senyum dan parasnya selalu berlari-lari di pikirannya. Tak biasanya terdengar ketukan pintu di pagi hari uyyang membuat Marwati terperanjak dari lamunannya. Segera ia berlari dengan pontang-panting untuk membuka pintu.

"Eh, Mas Daryono. Kok tumben pagi-pagi udah ke sini. Ada apa, ta? "

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu, Ti."

"Apa ta, Mas? Kok kayane serius banget."

"Jadi gini,  Ti. Sebenarnya aku telah memendam perasaan kepadamu sejak lama. Tapi, sungguh ku tak berani mengungkapkannya. Aku telah jatuh cinta kepadamu, Ti. Nek jare wong Jawa kuwi, witing tresna jalaran saka kulina. Kebiasaane dewek sering ketemu nggawe aku makin tresna karo kowe, Ti."

"Ng... piye ya, Mas... Aku ya sebenere nyimpen perasaan karo kowe. Cuma karena aku wedok gengsi ta arep ngomong disit."

"Halah kowe ana gengsi-gengsi ana apa haha. Ti..."

"Iya, Mas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun