Mohon tunggu...
Afan Bachtiar
Afan Bachtiar Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penulis biasa yang menyukai semua konten tulisan. Hobi membaca cerita bergambar yang memiliki jalan cerita yang unik dan menarik. Ingin berkarya melalui tulisan. Sudah terbiasa menulis sejak kecil, tapi besarnya nyasar ke jurusan lain. Ujung-ujungnya tetap melakoni dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Si Kutu Buku

24 November 2021   12:50 Diperbarui: 24 November 2021   13:10 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku menggeser buku--buku yang berserakan di meja yang akan digunakan Rama. Dia mengenalkan dirinya secara langsung dan mengeluarkan buku. Aku kira dia adalah anak gaul karena tampilan yang dimiliki 100% anak gaul. Potongan rambut yang keren, jam tangan branded, dan jelas--jelas penampilannya yang rapi mendukung jika dia adalah anak orang kaya. Tapi bodo amat deh, yang penting aku tetap jadi peringkat satu di kelas ini.

Semakin hari aku makin kenal yang namanya Rama. Mungkin kemarin--kemarin adalah first impression-ku kalau dia anak orang kaya dan gaul. Tetapi ada sisi lain yang orang - orang nggak tau soal Rama, ternyata dia juga suka baca buku. Aku kalau istirahat kadang suka ke perpustakaan untuk ngembaliin buku dan selalu meminjam buku yang baru. Diam--diam aku perhatiin kalau Rama ternyata suka baca buku sastra Indonesia ama. Aku kira dia iseng, tapi ternyata hampir beberapa hari ngeliat dia di perpustakaan. Aku tau ternyata dia juga pakai kacamata! 

Omg! Kenapa aku malah jadi stalker gini ya?

Aku jadi bingung, ternyata Rama adalah orang yang sangat berbeda. Yang jelas dia adalah orang supel. Banyak cewe -- cewe yang dekat dengan dia. Aku juga termasuk, tapi aku adalah teman diskusi dia. Dia senang ngomongin hal -- hal yang baru aku tahu, bahkan dia ngasih beberapa rekomendasi buku yang harus dibaca. Orang yang cukup menarik, namun kenapa dia selalu menutupi hobi baca buku sama orang lain. Bahkan saat ngobrol sama yang lainnya, nggak pernah ada yang ngebahas masalah buku sekalipun. Rama orang yang aneh.

***

Aku Rama. Kalian sudah kenal denganku dari cerita Rara, mungkin kalian mengenalnya dengan nama Raya. Jadi dia ini sahabat aku, yang tau semua yang aku lakuin di sekolah. aku hobi baca buku, Cuma aku bener--bener nggak mau dibilang kutu buku. Aku sangat benci dibilang cupu. Itu alasan aku sembunyi--sembunyi buat baca buku di sekolah. Kenapa aku lanjutin cerita Rara? Ada alasan kenapa aku yang harus menceritakan hal ini sampai habis. Alasan utamanya, karena aku sama Rara jatuh di kebodohan yang sama. Kita berdua jatuh cinta.

Aku percaya apa yang Rara percaya dulu, bahwa cinta bisa bikin bodoh. Banyak orang yang bertingkah aneh gara--gara cinta. Jadi aku percaya cinta adalah pembodohan. Entah mengapa hal tersebut terdoktrin sampai saat itu aku ketemu sama Rara.

Pertama kenal sama Rara, aku duduk di sebelahnya. aku tahu dia orang yang paling pintar di sekolah ini karena poster dia ada dimana -- mana. Aku tau dia kutu buku karena dia menyimpan banyak buku di laci. Salah satunya sastra Indonesia lama, buku kesukaanku. Aku tau dia suka merhatiin aku di perpustakaan. Aku rasa dia bisa jaga rahasiaku, jadi aku lebih ngajak dia diskusi ringan. Aku tetap bergaul dengan anak -- anak yang lainnya tanpa membahas apapun tentang buku. Banyak cewek yang dekat denganku, tapi jelas aku anggap mereka cuma temen doang. Jelas juga mereka cuma hobi dandan, mana aku suka yang seperti itu. Aku malahan lebih suka ngobrol sama Rara. 

Kenapa aku jadi aneh gini ya?

***

Aku akhirnya ngajak pergi Rama ke toko buku langgananku. Nggak tahu kenapa atau kesambet apa, Aku ngajakin dia gara -- gara dia kesulitan cari satu judul buku yang dia pengen baca. Aku mulai mikir kalau aku nyaman banget ngobrol sama Rama. Jadi, aku rasa hari itu adalah official date aku bareng Rama. Rama di luar sekolah lebih asyik dibandingkan dengan yang ada di sekolah. Dia ngerasa lepas dengan semua obrolan yang kita perbincangkan. Menyadari apa yang sedang aku lakukan, ternyata memang aku menyukai Rama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun