Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengetahuan Dasar: Seputar Sensasi, Atensi, dan Persepsi

8 Maret 2021   19:56 Diperbarui: 20 April 2021   15:04 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pembahasan pada kali ini mengenai hal-hal mendasar dalam penyampaian proses informasi yang terjadi pada manusia. Ketiga hal yang akan disampaikan sangat berkaitan dengan kognitif, yaitu: 

Sensasi merupakan sebuah kesan yang mengarah pada pengalaman langsung karena adanya stimulus dari organ sensori. Sensasi saling berkaitan dengan persepsi, sensasi akan terjadi atau tampak jika ada aktivitas.

Persepsi merupakan interpretasi terhadap informasi yang diperoleh dari indra penerima. Persepsi meliputi segala keadaan, benda-benda, bentuk, dan sebagainya. Informasi mengenai berbagai hal tersebut diterima oleh individu melalui Indera. Andrea berpendapat bahwa, pada usia 5-6 tahun Indera peraba, pendengaran, dan penglihatan anak nyaris sebaik orang dewasa. Terdapat berbagai jenis persepsi yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

  • Persepsi Visual, mengenai persepsi yang berlandaskan penglihatan. Persepsi seperti ini mengutamakan peran Indera penglihatan pada proses perceptual. Ada enam jenis persepsi visual jika dilihat dari dimensinya, sebagai berikut:

Persepsi keseluruhan dan bagian, merupakan suatu kemampuan dalam membedakan bagian-bagian dari suatu objek atau gambar, yang akan meningkat di usia 9 tahun.

Persepsi ke dalaman, mengenai kemampuan seseorang dalam mengukur jarak dari posisi tubuh terhadap suatu objek.

Persepsi gerakan, mengenai kemampuan seseorang dalam memperkirakan dan mengikuti gerakan (perpindahan) objek oleh mata.

Persepsi konstanitas ukuran, mengenai kemampuan seseorang dalam mengenal bahwa setiap objek itu mempunyai ukuran yang pasti, meskipun jaraknya bermacam-macam. Seperti, persepsi seseorang terhadap ukuran  jalan yang ada di pegunungan lebarnya sama, tetapi saat digambar semakin jauh akan terlihat semakin kecil.

Persepsi tilikan ruang,  mengenai kemampuan seseorang dalam mengidentifikasi, mengenal, dan mengukur dimensi suatu ruang.

Persepsi objek / gambar pokok dan latar, mengenai seseorang dalam menempatkan suatu objek yang tersimpan di suatu latar yang membingungkan. Persepsi ini akan meningkat ketika usia 4 hingga 8 tahun, dan akan terlihat pada gambar anak. Seperti kemampuan anak saat menggambar suatu gambar yang tertutup gambar lainnya.

  • Persepsi Audio (Pendengaran), sama seperti penglihatan, terdapat beberapa cakupan dimensi pada perkembangan persepsi pendengaran, yaitu:

Persepsi lokasi pendengaran, mengenai kemampuan dalam mendeteksi tempat datangnya suatu sumber suara. Seperti ketika anak dipanggil dari sebelah kiri, sehingga ia akan menengok ke sebelah kiri.

Persepsi perbedaan, mengenai kemampuan dalam membedakan suara orang tuanya (ayah dan ibu) ataupun berbagai hal lain yang ada di sekitarnya.

Persepsi pendengaran utama dan latarnya, persepsi ini mengenai kemampuan dalam memperhatikan suara-suara tertentu, dengan mengabaikan suara lain yang tidak berkaitan. Seperti siswa yang perlu mendengarkan suara gurunya yang sedang mengajar dan mengabaikan berbagai suara gaduh.

Sensasi dan persepsi adalah hal mendasar dalam penyampaian berbagai proses informasi pada manusia. Sensasi mengilustrasikan adanya proses atau stimulus yang cepat dari neuron (saraf pusat) sensori, dan persepsi berperan dalam mengatur serta mengevaluasi sensasi, sehingga mendapatkan informasi yang berasal dari luar dan dalam. Segala informasi yang diperoleh di alam ini, dapat sampai dengan adanya proses indra yang memberikan informasi kepada seseorang mengenai berbagai hal yang dibutuhkan, untuk di artikan (memersepsikan) semua peristiwa yang terjadi dan sebagai antisipasi di masa yang akan datang.

Atensi menurut William James (1890), yaitu suatu pemusatan pikiran yang jernih dan transparan terhadap sejumlah objek simultan atau sekelompok pikiran. Atensi terjadi pada seluruh pengalaman sensor, seperti visual dan auditor. Atensi berkaitan dengan fungsi otak, di mana otak akan menerima dan memproses seluruh informasi stimuli yang ada. Bagian otak yang memproses yaitu bagian anterior yang terletak di dalam lobus frontal dan posterior di dalam lobus parietal. Atensi terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:

Atensi berdasarkan cara kerja

Spontan, yaitu atensi yang terjadi karena tidak disengaja.

Reflektif, yaitu atensi yang terjadi atas kehendak subjek.

Atensi berdasarkan intensitas

Intensif, yaitu atensi yang kuat karena ada banyak rangsangan dan pengalaman batin.

Tidak Intensif, yaitu atensi yang kurang kuat akan rangsangan.

Atensi berdasarkan cakupan objek

 Terpusat, yaitu atensi yang lingkup objeknya sangat terbatas.

 Terpencar, yaitu atensi yang lingkup objeknya sangat luas.

Atensi berfungsi sebagai signal detection dan vigilance. Teori signal detection, menjelaskan bagaimana seseorang memilih stimulus yang penting, ketika ia sedang berada dalam situasi yang ramai dan tidak relevan satu sama lain, serta mempunyai banyak faktor pengalihan. Kemudian fungsi vigilance, yaitu kemampuan seseorang untuk memperhatikan dalam jangka waktu yang lama, dan mendeteksi stimulus atau sinyal yang muncul di waktu yang tidak diketahui. Adapun kedua fungsi lainnya, yaitu search dan selective attention.

Fungsi search merupakan proses pemindaian lingkungan ketika seseorang aktif mencari stimulus saat ia tidak yakin di mana terjadinya stimulus tersebut. Jika terdapat distincter atau rangsangan non-target yang mengalihkan perhatian seseorang dari  sasaran stimulus, maka proses pemindaian akan lebih sulit. Sedangkan fungsi selective, terjadi apabila seseorang wajib memilih atau menyeleksi sumber stimulus tertentu, dan mengabaikan informasi lain. Misal, seseorang yang berada di pesta atau tempat yang terdapat banyak manusia dan berbagai suara, ketika orang tersebut berbicara dengan satu orang di hadapannya, maka tanpa disadari ia telah mengalihkan perhatiannya pada satu percakapan dengan orang tersebut.

Ada dua proses yang digunakan atensi pada pengenalan persepsi. Proses pertama yaitu memusatkan aktivitas individu pada rangsangan yang menarik di lingkungan sekitarnya dan menyita perhatian, atau disebut dengan bottom-up processing. Misal, perhatian seseorang pada suatu benda yang tiba-tiba saja bergerak. Kemudian ada top-down processing, yaitu memusatkan perhatian individu pada rangsangan khusus yang ia inginkan. Misal, seseorang memusatkan perhatiannya pada materi pelajaran yang sedang diterangkan oleh guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun