Pembahasan yang sangat acak, kali ini penulis ingin menceritakan sedikit pengalaman mengenai satu mata kuliah  yang dipelajari pada semester 3 ini. Tetapi sebelum itu ada sedikit cerita tentang asal mula "mengapa saya belajar di jurusan PAUD?", mari disimak...
Belajar di jurusan PAUD bukan menjadi impian saya, akan tetapi Allah berkehendak lain. Ibu saya selalu  berdoa agar saya senantiasa menjadi orang berguna dan memiliki Ilmu dunia dan akhirat. Singkat cerita, doa Ibu saya terkabul dan akhirnya saya lolos tes masuk perguruan tinggi Islam Negeri Malang.Â
Awalnya saya kecewa, sebab bukan jurusan yang saya inginkan sehingga muncul niat untuk tidak melanjutkannya. Hari pendaftaran ulang dua hari lagi berakhir, dan saya masih belum mendaftar ulang. Pada hari terakhir pendaftaran, Ibu saya berkata "Ilmu itu memang bisa didapat dari mana aja, tapi kesempatan belum tentu datang dua kali dan siapa tahu ini jawaban doa Ibu untuk kamu". Emmm..... kok jadi sedih gitu ya!.Â
Akhirnya saya menuruti perkataan Ibu, karena Ridho Allah adalah Ridho  orang tua. Setelah belajar di jurusan in ternyata tak semudah yang saya bayangkan. Selain itu, banyak orang di sekitar saya yang berkata "kamu belajarnya cuma main-main gitu kan?" jujur cukup sedih mendengar perkataan seperti itu. Jurusan PAUD tidak hanya belajar seperti yang dilakukan anak TK pada umumnya. Akan tetapi mahasiswa PIAUD mempelajari ilmu-ilmu lain dan salah satunya yaitu Diagnostik Permasalahan Anak.
Seperti apa mata kuliah Diagnostik Permasalahan Anak?
Diagnostik permasalahan anak dalam mata kuliah PAUD yang mempelajari tentang bagaimana cara mengidentifikasi permasalahan atau gangguan pada anak. Proses Identifikasi dilakukan dengan memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak, apakah sudah sesuai dengan indikator aspek tahap tumbuh kembang anak pada usia tertentu. Seperti gangguan fisik, gangguan motorik, gangguan pemusatan perhatian, gangguan belajar, dan sebagainya.
Kenapa ada  mata kuliah  Diagnostik Permasalahan Anak di jurusan PAUD?
Sebab pada jurusan PAUD, mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang guru yang mengetahui pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Jika anak didik mengalami suatu gangguan pada pertumbuhan atau perkembangannya, guru dapat mengidentifikasinya sejak dini sehingga permasalahan anak dapat ditangani dengan cepat dan tepat. Adanya mata kuliah Diagnostik Permasalahan anak menjadikan bekal bagi calon guru dalam menganalisis gejala-gejala permasalahan yang terjadi pada anak.Â
Pengalaman saya selama mempelajari mata kuliah Diagnostik Permasalahan anak menambah wawasan saya dalam bidang kesehatan, khususnya pada anak, dan ilmu ini dapat saya terapkan nanti ketika saya kelak menjadi guru ataupun orang tua.
Kritik serta saran yang membangun di persilahkan tertulis di kolom komentar... :)