Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gangguan Komunikasi pada Anak Usia Dini

3 Desember 2020   14:59 Diperbarui: 3 Desember 2020   15:03 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Gangguan bahasa atau komunikasi merupakan masalah pada kemampuan seseorang utuk menerima, memproses, dan memahami konsep komunikasi. Konsep komunikasi yaitu berupa verbal, non-verbal, dan simbol grafis. Gangguan komunikasi dapat terjadi pada anak-anak, hingga orang dewasa yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan komunikasi.

Penyebab

Penyebab dari gangguan komunikasi pada anak usia dini berasal dari masalah ketidakmengertian anak dalam mengenal dan menginformasikan simbol-simbol ke dalam bentuk pengertian yang dapat diterima oleh orang banyak. Namun faktor utama dari kesulitan atau kegagalan anak dalam mentransformasikan simbol-simbol yaitu dari gangguan dalam berbahasa (berbicara). Selain itu, terdapat faktor-faktor lain yang memungkinkan terjadinya gangguan komunikasi atau bicara pada anak usia dini yang dikemukakan oleh Aram DM (1987) yaitu:


1. Lingkungan


Lingkungan yang menjadi tempat interaksi sosial anak merupakan dasar dari segala komunikasi dan perkembangan bahasa. tidak adanya dukungan dari lingkungan atau lingkungan yang tidak baik dapat menyebabkan gangguan komunikasi dan bahasa pada anak.


2. Sistem masukan/ input


Penglihatan, dan pendengaran adalah bagian terpenting dalam perkembangan bicara anak. Daya pendengaran yang menurun akan menyebabkan keterlambatan kemampuan menerima dan menggunakan bahasa sebagai alat berkomunikasi. Gangguan bicara juga terjadi pada seseorang yang tuli, oleh sebab itu kelainan genetik dan metabolik atau tuli primer, tuli akibat malformasi telinga luar, tuli sentral, tuli presepsi yang terjadi akibat kegagalan integrasi arti bicara yang didengar menjadi pengertian yang menyeluruh, tuli psikis ( skizofernia, autisme infatil, kecemasan, dan reaksi psikologis lain). 

Begitu pula dengan gangguan penglihatan pada anak. Gangguan penglihatan yang berat dapat menyebabkan gangguan artikulasi, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan berbicara anak.


3. Sistem pusat bicara dan bahasa


Susunan saraf pusat yang mengalami kelainan dapat mempengaruhi pemahaman, iterpretasi, formulasi, perencanaan bahasa, dan juga aktifitas serta kemampuan intelktual yang dimiliki oleh anak. Umumnya gangguan komunikasi merupakan bagian dari gangguan perkembangan otak yang ditandai oleh IQ dibawah rata-rata orang normal, seperti pada penderita down syndrome.


4. Sistem produksi suara

Sistem produksi suara yaitu laring, faring, hidung, struktur mulut, dan juga mekanisme neuromuskular dapat mempengaruhi pengaturan nafas saat berbicara. Selain itu, juga dapat mempengaruhi bunyi laring, pembentukkan bunyi untuk artikulasi bicara melalui aliran udara melalui laring, faring, serta rongga mulut.

Gejala


Terjadinya gangguan komunikasi atau bahasa pada anak usia dini ditandai dengan beberapa gelaja seperti pendat yang dikemukakan oleh Aram DM (1987) dan Towne (1983), bahwa gejala-gejala tersebut dapat dianalisa sejak usia 6 bulan:

  1.  Usia 6 bulan, anak tidak memiliki kemampuan untuk memalingkan mata dan juga kepalnya terhadap arah datangnya suara dari belakang                maupun samping.
  2.  Usia 10 bulan, tidak ada reaksi terhadap panggilan nama dirinya sendiri.
  3.  Usia 15 bulan, anak tidak memahami ataupun memberikan reaksi terhadap kata-kata jangan, tidak boleh, da-da, dan lain sebagainya.
  4.  Usia 18 bulan, anak tidak mampu menyebutkan sepuluh kata tunggal.
  5.  Usia 21 bulan, anak tidak dapat memahami dan memberikan respons terhadap perintah seperti duduk, kemari, berdiri, dan lainnya.
  6.  Usia 24 bulan, anak tidak mampu menyebut bagian-bagian tubuh. Selain itu, anak juga belum mampu dalam mengutarakan ungkapan yang          terdiri dari dua kata.
  7.  Usia selanjutnya anak hanya memiliki perbendaharaan kata yang sangat sedikit dan tidak memiliki kata-kata dengan huruf z pada frase.
  8.  Usia 30 bulan, ketika anak mengucapkan perkataan orang lain tidak dapat mengertinya.
  9.  Usia 36 bulan, anak tidak bisa dimengerti ucapannya oleh orang lain, tidak bisa menggunakan kalimat-kalimat sederhada untuk                                   berkomunikasi.
  10.  Usia 3.5 tahun, anak selalu gagal dalam menyebutkan kata akhir seperti ca untuk cat, ba untuk ban, dan sebagainya.
  11.  Setelah usia 4 tahun, anak masih tidak lancar berbicara (gagap).

Gangguan komunikasi pada anak dapat diatasi melalui berbagai cara yang dapat dilakukan oleh anggota keluarga, guru dan pastinya ahli dibidang terapi, agar anak tidak terlarut dalam keadaan tersebut.

Intervensi Guru dan Orang tua

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu anak dalam meningkatkan kemampuan komunikasi yaitu salah satunya dengan membawa anak untuk terapi wicara. Terapis akan melakukan terapi pada masalah di bidang artikulasi, gangguan bunyi suara, dan gangguan bahasa reseptif serta ekspresif. Guru dan orang tua dapat berkonsultasi dengan terapis tentang bagaimana cara memebrikan stimulasi kepada anak diluar jadwal teapi, agar guru dan orang tua juga dapat membantu anak untuk berkomunikasi dengan baik serta mempercepat perkembangan kemampuan berbicara anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun