Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bertanggung Jawab dalam Mengambil Keputusan

5 Mei 2020   21:06 Diperbarui: 5 Mei 2020   21:03 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bertanggung jawab atas keputusan yang telah diambil tidak lah mudah, bahkan jika hal itu dihadapkan pada orang dewasa sekali pun. Terlebih pada kondisi saat ini, seluruh masyarakat sedang dihadapi permasalahan yang begitu besar. Memutuskan mana yang harus menjadi prioritas. Mendahulukan kesehatan dan keselamatan diri sendiri orang banyak atau tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup. Kedua hal tersebut sangatlah penting. Butuh keputusan yang matang serta tanggung jawab yang besar pastinya.

Berkaitan dengan tema pembahasan kali ini yaitu mengambilan keputusan dan bertanggung jawab. Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua dan para pendidik formal memberikan ilmu kepada anak, terlebih ilmu dalam mengambil keputusan beserta sikap tanggung jawab terhadap hal yang telah diputuskan. 

Sebab pada dasarnya setiap keputusan pasti ada konsekuensinya. Hanya saja yang membedakan adalah sikap tanggung jawab pada setiap individu yang mengambil keputusan tersebut. Akan kah ia mampu dan siap dalam menanggung segala konsekuensi atau dampak yang akan terjadi nantinya.

Dikarenakan saat ini dunia sedang dilanda wabah virus Covid-19 yang pada akhirnya mengharuskan anak untuk belajar dirumah. Hal tersebut akan menjadi peluang  bagi orang tua untuk memberikan contoh dalam mengambil keputusan dan bertanggung jawab.

Tidak sedikit dari anak-anak pada masa pandemic ini menginginkan untuk bermain diluar rumah. Mereka pastinya rindu dan ingin sekali bertemu dengan teman-temannya. Bahkan mungkin saja ada yang sampai merengek dan memohon agar diizinkan untuk bermain di luar rumah.

Pada kondisi seperti ini orang tua dapat meberikan contoh dalam mengambil keputusan. Terlebih dahulu jelaskan mengenai pro dan kontra dari setiap opsi, bandingkan satu sama lain, dan jelaskan pada anak mengenai hal-hal lain yang akan menjadi pertimbangan setiap orang dalam mengambil keputusan. 

Sehingga anak dapat memikirkan dan mempertimbangakan keputusannya seperti yang telah dicontokan oleh orang tuanya. Misalnya, ketika orang tua memutuskan untuk pergi keluar rumah, hal tersebut dilakukan karena adanya kepentingan yang mendesak. Kalau tidak dilakukan maka satu keluarga akan merasa kelaparan. Dan ketika memutuskan untuk keluar rumah, setiap orang harus bertanggung jawab atas keselamatan dirinya dan orang lain. 

Seperti diwajibkan untuk menggunakan masker, menjaga jarak dengan orang lain, tidak boleh bersalaman, apalagi berinteraksi yang melibatkan orang banyak. Berbeda dengan bersenang-senang seperti bermain, dalam keadaan seperti ini bermain bukanlah hal yang mendesak, sebab bermain dapat dilakunan di dalam rumah.

Berikan pilihan kepada anak namun batasi pilihannya. Seperti, memlih keluar rumah tetapi nanti dia akan sakit dan dapat kehilangan orang yang mereka sayangi, atau bermain dengan ayah/ibu/saudaranya diruma dan ia akan tetap sehat serta tidak akan kehilangan orang yang mereka sayang.

Hal yang harus dilakukan saat mengambil keputusan adalah menanggung konsekuensinya dengan tanggung jawab dan menjadikannya sebagai pembelajaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun