Mohon tunggu...
Afa Fadila
Afa Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Prodi : Pendidikan Islam Anak Usia dini

STOP WISHING START DOING!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Sosial-Emosional bersama Teman Sebaya

10 Maret 2020   19:05 Diperbarui: 10 Maret 2020   19:25 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagian besar dari kalian pastinya pernah melanggar aturan di sekolah. Dan biasanya karena ajakan atau rasa solidaritas dengan teman. Rata-rata usia teman yang kalian miliki sama dengan usia kalian. Dalam segi teori perkembangan tahap sosial-emosional, hal ini disebut dengan "Teman Sebaya".  Seperti dalam buku perkembangan Santrock, pengertian 'Sebaya' ialah kelompok sosial yang individunya memiliki usia dan pola pikir relatif sama.

Teman sebaya dapat berdampak pada banyak hal. Salah satunya yaitu sebagai tempat mendaptkan informasi yang tidak didapatkan dari lingkungan keluarga. Selain itu kita juga dapat mengevaluasi apakah yang sudah kita lakukan itu lebih baik, lebih buruk, atau sama dengan yang dilakukan oleh teman kita. Dari situ kita dapat menjadikan tema sebaya sebagai tolak ukur untuk membandingkan kemampuan diri. Sehingga timbul motivasi untuk lebih baik lagi.

Dalam hal ini, gender sangat berpengaruh pada perkembangan sosial-emosional teman sebaya. anak-anak cenderung berkelompok dengan sesama gendernya.

Begitu pula dengan cara bermain. Anak perempuan akan bermain bersama anak perempuan lainnya. Misalnya bermain peran, anak perempuan akan memainkan peran sebagai seorang ibu, atau contoh lainnya seperti pesta minum teh bersama boneka.  Sedangkan anak laki-laki lebih memilih situasi yang menegangkan dan berperan menjadi super hero, serta memilih pistol-pistolan sebagai alat bermainnya.

Perkembangan moral dalam tahap ini mulai dipengaruhi oleh teman sebaya. Anak lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-temannya dari pada keluarga. Dalam situasi seperti ini, apapun yang teman sebanyanya lakukan kemungkinan hal yang sama akan dilakukan oleh anak. Namun dari sisi positifnya, anak dapat belajar memahami tentang perilaku mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan. Hanya saja orang tua lah yang harus bisa mengarahkan kepada anak.

Perkembangan sosial-emosional pada anak akan terus berkembang dengan baik, apabila orang tua memberikan pola asuh yang sesuai dan tepat. Berteman dengan siapapun tidak akan merubah anak berperilaku buruk, jika orang tua dapat mengarahkan anak kepada hal yang baik serta mengimbangi waktu bersama anak.

Tulisan diatas merupakan opini saya mengenai, Apa itu teman sebaya?. Terimakasih, dan sampai bertemu di tulisan berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun