Mohon tunggu...
Aqiella Fadia Rizqi
Aqiella Fadia Rizqi Mohon Tunggu... Freelancer - Imperfect Zero Waste Fighter

Bumi, yang kuat ya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkaca dari Film: Apa Aku Juga sedang Menyakiti Diriku?

14 Oktober 2020   23:33 Diperbarui: 14 Oktober 2020   23:59 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.thenationalnews.com

"Apakah Kai seorang mafia/gengster? Apa dia buronan? akankah Lani dalam bahaya? dsb" dengan bekas luka dan rambut gondrong itu memunculkan beragam asumsi yang berputar di kepalaku. Hampir semua negatif.

"Jangan mudah berasumsi. Berasumsi itu berbahaya"

Seperti membaca pikiran penonton sepertiku, Lani dan Kai mengucapkan dialog tersebut -dalam kondisi yang berbeda.

Kai menyakiti dirinya sendiri

sumber : trailer
sumber : trailer

Baca : Self-Injury, Gangguan Psikologis Menyakiti Diri Sendiri

Luka-luka itu hasil sayatan tangan kirinya sendiri. Tau karena apa? Yess a girl. Cewek yang bahkan karenanya Kai harus berdebat keras dengan ibunya dan tinggal berjauhan dengan keluarganya. Kai seorang turis yang memperpanjang visanya hanya demi gadis itu. Lani sangat peduli. Bahkan bersedia hadir menemani Kai untuk mengurangi bahkan menghilangkan kebiasaan buruk Kai itu.

Lani berhasil menemukan cara terbaik agar Kai dapat melupakan perasaannya terhadap gadis itu dan menghentikan kebiasaan sayat-menyayat. Itu sebabnya Lani dijuluki 'Tukang Reparasi'. Di waktu yang sama, Kai yakin untuk kembali ke keluarganya di Hawaii -mau tidak mau sih.. kan visanya udah mau abis. Bahkan si tukang reparasi menemani Kai pulang. Berjaga jika terjadi kemungkinan terburuk dan akan sedalam apa Kai melukai dirinya.

Betapa beruntungnya jika kita punya seorang Lani di antara teman-teman kita

Akan berakhir bahagia dengan bersatunya mereka?

Oh jangan senang dulu kawan. Kita baru fokus dengan kehidupan satu tokoh. Sejak pertengahan film memang terlihat Lani terlihat sebatang kara mencoba segala hal untuk menghidupi dirinya sendiri. Padahal ia menerima telepon dari adik dan bahkan ibunya pun merindukannya.

Sebelum sampai pada plot twistnya, aku merasa bangga karena tebakanku benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun