Mohon tunggu...
Avizena Zen
Avizena Zen Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis buku, Blogger, Penulis konten, dan Penerjemah bahasa Inggris

Penulis buku Kakeibo. Blogger. Hobi menulis, memasak, dan menggambar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Leyla Hana: Menulis dengan Hati

15 Mei 2015   13:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:01 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisakah anda menulis sebuah novel hanya dalam tiga minggu? Wanita tangguh bernama Leyla Hana bisa melakukannya. Padahal beliau menulis sambil mengurus rumah tangga, plus mengasuh tiga anak lincah (berusia 7, 6, dan 2,7 tahun).

Leyla Imtichanah adalah nama aslinya. Wanita kelahiran Karanganyar, 1 November 1981 ini telah menulis selama 20 tahun dan menghasilkan 19 novel. Dalam setahun ia bisa menulis 3 novel . Baginya, menulis adalah cara untuk eksis di masyarakat. Selain itu, ia ingin berbagi ide, inspirasi, dan motivasi kepada pembaca.

Menulis memang jadi penyemangat hidupnya, sudah mendarah daging. Tak bisa sehari pun terlewati tanpa melakukan kegiatan ini. Sambil menyusui pun ok.

Mbak Leyla menulis sejak SMP. Awalnya ia suka menulis cerita pendek (pernah dimuat di sebuah majalah remaja). Lalu ia konsentrasi menulis novel remaja karena bahasanya tidak njelimet (ribet). Menulis bukan hanya hobi, tapi sudah jadi profesi sekaligus passion. Dulu saat masih single ia mampu menulis sebuah novel hanya dalam seminggu.

[caption id="attachment_383709" align="aligncenter" width="300" caption="Asyik Menulis"][/caption]

Selain novel, ia telah menulis 5 buku nonfiksi dan 14 antologi. Novel remaja pertamanya "Oke, Kita Bersaing!" , menjadi juara dua dalam sebuah sayembara menulis novel. Dan sudah lebih dari 5 lomba blog yang ia menangkan.

[caption id="attachment_383984" align="alignnone" width="300" caption="Menang Lomba Blog dan dapat Penghargaan dari Menteri Kesehatan"]

14318189421995348127
14318189421995348127
[/caption]

Eksistensinya jadi penulis bisa terbentuk karena fokus. Buka laptop langsung menulis, tidak melihat sosial media atau lainnya. Saat menulis novel, ia tidak mengikuti lomba blog, dan sebaliknya. Jika sedang fokus menulis novel maka ia mengorbankan waktu tidur, begadang sampai 5 jam.

[caption id="attachment_383985" align="alignnone" width="300" caption="Menang Lomba Blog Lagi"]

14318190791791332343
14318190791791332343
[/caption]

Lalu kapan menulisnya jika sibuk mengurus buah hati? Ia mengaku baru bisa menulis saat anak -anak tidur (malam) karena di siang hari kadang ia ikut tertidur (saat anak - anak tidur siang).  Atau menulis setelah maghrib, sambil mengawasi mereka.

Menulis sambil mengasuh anak tentu memiliki tantangan tersendiri. Suatu kali, ketika asyik menulis, roda mobil mobilan Salim (si bungsu) terselip di rambutnya. Susah dilepas sehingga terpaksa harus memotong rambut. Salim juga pernah menumpahkan 1 kg deterjen ke dalam bak mandi. Semua ini adalah romantika yang dinikmati sebagai penulis sekaligus ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun