Dalam kegiatan KKM-DR UIN Malang Tahun 2021/2022 kelompok “PANDHAWA” mengambil lokasi pengabdian di desa klampok kecamatn singasoari kabupaten malang.
Anak-anak dusun klampok sangat antusias dalam menyambut kedatangan kami. Salah satu yang kukagumi dari mereka adalah mereka sangat semangat dalam belajar atas permintaan mereka sendiri, karena atas dasar mengabi di masyarakat kami terima permintaan mereka untuk memberikan bimbingan belajar Ilmu agama khusunya dalam belajar Al-Qur’an. Meraka setiap ba'da maghrib datang ke posko kami mulai dari 3 orang, yang kemudian setiap hari semakin tambah banyak. Mereka saling mengajak teman-temannya untuk musabaqoh dalam Tholabul 'Ilmi, khususnya belajar Al-Qur'an.
Dalam hal membimbing sekaligus berbagi wawasan kepadanya, kami selalu berusaha maksimal dalam memeberikan bimbingan belajar kepada mereka dalam hal belajar mengaji, dengan harapan supaya mereka menjadi lebih fasikh dan lebih baik lagi dalam melantunkan ayat-ayat Al-qur'an. Setelah mereka setor satu persatu untuk membacakan bagaiannya masing-masing kami seling-seling dengan memberi pengetahuan Ilmu Agama lainnya, seperti Fiqih yaitu tentang tatacara bersuci, sholat, dan lain sebagainya, tauhid seperti mengenal sifat-sifat Allah, Rasul Allah, mama-nama Malaikat, rukun Islam, dan lain sebagainya, meskipun kami hanya memiliki waktu yang terbatas di ba’da maghrib, karena kami harus segera pergi ke TPQ Baiti Jannah dusun Prodo untuk membantu Bu Ummi (pengasuh TPQ) dalam mengajar santri-santrinya mengaji.
Dalam mengisi kekosongan di siang hari, selain membimbing mengaji kami juga memberikan bimbingan belajar Ilmu-ilmu umum lainnya kepada mereka yang bertempat di posko kami atas permintaan mereka sendiri, diantaranya matematika, B. Inggris, IPA dan lain sebagainya sesuai apa yang dibutuhkan mereka dalam menimba ilmu.
Pentingnya belajar dan muthola'ah dalam kehidupan manusia mulai dari lahir sampai ke liang lahat nanti. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafi'i "Jika kamu tak sanggup menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan".