Mohon tunggu...
Aep Saepudin
Aep Saepudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAI Riyadhul Jannah

Mahasiswa di STAI Riyadhul Jannah, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Anak Usia Dini dalam Konsep Psikologis

25 September 2022   23:34 Diperbarui: 25 September 2022   23:40 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1, pasal 1, butir 14 dinyatakan bahwa "Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan ruhani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut".

Sedangkan pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, non formal, dan informal. Anak usia dini mempunyai potensi yang istimewa. Di usianya ini ia memiliki otak yang mampu tumbuh pesat serta mudah menyerap segala sesuatu dengan cepat, sehingga ia siap untuk di isi dengan berbagai macam informasi dan pengalaman. Pada masa ini otak anak diibaratkan seperti spons yang dapat menyerap cairan. Agar dapat menyerap spons tersebut harus ditempatkan dalam air. Air inilah  yang diumpamakan dengan pengalaman (Fitriningsih, 2016:57).

Perkembangan Psikologi Anak Usia Dini

Pada masa usia dini merupakan masa emas dimana perkembangan fisik, motorik, afektif, emosional, bahasa dan sosial berlangsung dengan sangat cepat. Setelah anak berusia lebih dari 4 tahun, pertumbuhan susunan sistem sarafnya berlangsung sedikit lebih lambat. Santorok (2010:113) menyebutkan bahwa otak tidak hanya mengatur prilaku tetapi juga otak mengatur metabolisme. Maka pada usia inilah pertumbuhan anak lebih cepat dari segi fisik dan psikologis. Otak anak pada usia dini yang terbilang bersih dan segar akan dengan mudah menangkap rangsangan dari luar, karena Otak menjadi pusat yang mengatur seluruh aktivitas keseharian manusia baik dalam berprilaku, berfikir maupun emosi (Icam Sutisna, 2020:6) .

Oleh karenanya pada usia dini ini anak memerlukan rangsangan yang positif agar pertumbuh kembangan mereka juga positif. Disinilah peran orang tua sangat diperlukan, melalui Bimbingan, pelatihan, rangsangan yang diberikan orang tuanya akan mampu membuat stimulus anak menjadi lebih agresif untuk menangkap rangsangan dari luar. Jika dibiasakan, maka perkembangan otak anak akan cepat dibandingan dengan anak yang kurang menerima rangsangan dari luar. Otak anak akan terus tumbuh seiring dengan bertambahnya usia anak. Otak akan berkembang baik jika mendapatkan stimulus yang baik sebaliknya, jika otak anak diberikan stimulus yang jelek, maka perkembangannya pun akan jelek.

Tidak hanya itu, perkembangan sensorimotorik anak pada usia dini juga mengalami perkembangan yang cepat. Aktivitas anak untuk berinteraksi dengan lingkungan dapat dilakukan dengan cara mengkobinasikan kemampuan sensori atau indra yang digunakan untuk menangkap stimulus dari luar. sehingga pada masa ini anak gerak anak akan lebih aktif, tak heran pada usia dini ini anak akan lebih banyak aksi yang sering dilakukannya. Tak hanya itu, tingkat kepenasaran anak juga akan lebih tinggi sehingga mereka akan sering memegang benda apapun yang ada didekatnya.

Pendidikan Bagi Anak Usia Dini

Sebagaimana disebutkan diatas, perkembangan anak usia dini lebih pesat dibandingkan dengan perkembangan orang dewasa. potensi untuk menjadi apapun dapat dibentuk pada usia dini dengan catatan tidak lepas dari didikan, latihan serta bimbingan. oleh karena itu pendidikan menjadi hal terpenting untuk membangun karakter anak usia dini, serta menumbuhkembangkan potensi yang ada pada dirinya.

Menurut Nur Choliman (2008) dalam buku Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini (Opan Arifudin, 2021:1) mengatakan bahwa  PAUD adalah usaha sadar dalam memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui penyediaan pengalaman dan stimulasi bersifat mengembangkan secara terpadu dan menyeluruh agar anak dapat bertumbuh kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma dan harapan masyarakat.

Pendidikan memiliki makna yang sangat penting dalam menyiapkan anak dari sejak dini sehingga mereka akan menjadi generasi penerus bangsa. Pendidikan dapat dilakukan oleh orang tua, orang dewasa, atau dilembaga formal seperti sekolah (Raihana, 2028: 17). Jalur pendidikan anak usia dini terbagi menjadi tiga jalur pendidikan, yaitu:

1. Jalur Pendidikan Formal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun