Mohon tunggu...
Politik

Dasar Teroris Melakukan Bom Bunuh Diri

23 November 2017   20:20 Diperbarui: 23 November 2017   20:27 2671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada hakekatnya seorang manusia akan menghargai dan mengutamakan keselamatan dirinya masing-masing. Akan tetapi banyak terdengar dan kita lihat bersama bahwa banyaknya terjadi tindakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dimana rela mengorbakan nyawanya untuk melakukan tindakan bom bunuh diri. 

Hal ini tentu menjadi pertanya bagi seluruh masyarakat hal apa yang membuat mereka, semua pelaku bom bunuh diri tersebut mau melakukan tindakan seperti itu hingga mengorbankan nyawanya. Anehnya lagi, yang melakukan bukanlah seorang anak-anak atau remaja yang masih berumur pendek, justru yang melakukan adalah seseorang yang sudah dewasa. Berikut akan kita kupas secara singkat hal yang paling mendasar yang membuat para teroris mau melakukan tindakan bom bunuh diri. (Versi Bapak Sarlito Wirawan Sarwono).

Secara umum tidak ada ekspresi verbal yang mengindikasikan motivasi apa pun untuk melakukan bunuh diri atau manjadi syuhada yang keluar dari para subjek atau pelaku. Bagaimana pun, sebagian dari mereka rela mati demi kejayaan syariah. Artinya, dalam situasi tertentu di mana kematian menjadi syarat untuk membela Islam, mereka tidak akan ragu untuk melakukannya. 

Situasi tersebut, di mana peran seseorang sebagai anggota kelompok lebih penting daripada kepentingan individualnya sampai sanggup mengumpulkan kepercayaan diri untuk melakukan bunuh diri karena kesetiaan kepada kelompoknya, dalam psikologi disebut contoh dari Teori Kepatuhan Miligram (Miligram,1974).

Melihat kasus bom bunuh diri (Bom Bali II), perubahan dari kepentingan individual pada pencapaian tujuan kelompok radikal dilakukan melalui proses  yang sistematik, dipandu oleh anggota senior suatu kelompok yang berada di bawah arahan pemimpin tertinggi, yang seringkai mengacu pada fatwa bin Laden. 

Pada poin tertentu, seseorang tidak lagi takut pada kematian karena ia yakin bahwa hidupnya saat ini bukanlah kehidupan yang sesungguhnya. Kehidupan yang abadi sebenarnya baru akan mulai di surge setelah kematiannya sebagai seorang syuhada. Ada pula kepercayaan bahwa kematian mereka akan berkontribusi pada tercapainya hokum syariah.

Kesetiaan terhadap suatu kelompok tersebut sudah menjadi ideologi bagi setiap atau teroris yang melakukan bom bunuh diri, sehingga tidak mempertimbangkan banyak hal tentang kepentingan pribadinya akan tetapi justru mengutamakan dan mengedepankan suatu hal yang diperjuangkanya yaitu ideologinya dan tujuan kelompoknya tercapai. Hal ini lah yang menjadi dasar yang paling utama yang dilakukan oleh para teroris untuk melakukan bom bunuh diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun