Di era globalisasi saat ini, ada banyak cara untuk mencari informasi-informasi dari luar maupun dalam negeri. Media telekomunikasi seperti media sosial Youtube, Instagram, Twitter, Facebook, Google, dan Wikipedia menjadi tempat untuk menemukan dunia baru yang sangat luas dan tidak ada habisnya.Â
Dunia baru tersebut memiliki istilah "weltonffentlichkeit" atau publik dunia yang menimbulkan efek kecemasan terhadap generasi penerus bangsa khususnya peserta didik yang sedang menempuh pendidikan di seluruh tingkatan sekolah di Indonesia.
Di samping efek negatif yang ditimbulkan dari pemakaian media sosial oleh peserta didik, ditemukan juga dampak positifnya. Pembelajaran di sekolah dipermudah dengan adanya media sosial sebagai tempat untuk memperluas wawasan dengan mengakses situs yang berkaitan dengan materi pembelajaran.Â
Selain itu, dengan media sosial peserta didik dapat saling berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain terkait materi pembelajaran di sekolah. Penggunaan media sosial yang mudah dijangkau siapapun, di manapun, dan kapanpun sebenarnya dapat meringankan proses pembelajaran.
Namun, hal yang ditemukan di lapangan tidak sepenuhnya berjalan dengan baik. Ada beberapa peserta didik yang mengakses informasi lain di luar materi pembelajaran.Â
Dampak terburuk penggunaan media sosial adalah ketika peserta didik mengakses informasi yang tidak penting sehingga melalaikan kewajibannya dalam belajar. Menurunnya tingkat kesadaran peserta didik dalam hal belajar dapat mempengaruhi prestasinya di sekolah.Â
Apabila tidak dapat mengatur waktunya untuk belajar, peserta didik tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Selain itu, kecanduan media sosial juga dapat mempengaruhi perubahan sikap peserta didik. Peserta didik menjadi malas-malasan dalam mengerjakan tugas dan tidak bisa lepas dari media sosial.Â
Hal seperti ini memerlukan tindakan serius dari orang tua dan guru. Guru dapat memonitoring kegiatan peserta didik dan mencarikan solusi untuk peserta didik yang bermasalah.
Terlepas dari upaya guru dan orang tua, kesadaran dalam diri peserta didik juga diperlukan. Apabila peserta didik menggunakan media sosial untuk keperluan positif, peningkatan dan tujuan pembelajaran akan terealisasikan. Namun sebaliknya, jika peserta didik tidak dapat mengatur waktu untuk belajar dan terus menerus mengakses hal negatif dalam media sosial, prestasi belajar tidak akan tercapai. Oleh karena itu, penggunaan media sosial pada peserta didik menjadi sebuah pilihan yang perlu ditindak dengan benar.