Mohon tunggu...
Advess Business Solution
Advess Business Solution Mohon Tunggu... -

ADVESS Business Solution sebuah perusahaan yang bergerak di bidang IT & System. kami berkomitmen membantu para pelaku bisnis untuk maju dan berkembang melalui sistem berbasis teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Anda Belum Bekerja? Ke Jobfair Yuk!

28 November 2016   10:22 Diperbarui: 28 November 2016   10:42 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini Jobfair menjadi sangat familiar ditelinga kita, para jobseeker berlomba –lomba menjadi pengantre pertama di tiap stand yang tersedia, fenomena ini begitu mudah ditemui di tiap kegiatan pembukaan lowongan kerja dari kota besar sampai ke kota menengah. Hal ini membuktikan pada kita jika masih banyak orang yang butuh lapangan kerja namun disisi lain membludaknya pencari kerja di setiap ajang jobfair kadang juga bersumber dari pencari kerja itu sendiri, seperti dua sisi mata uang, antara keterbatasan lahan pekerjaan dan perilaku pekerja yang selalu melakukan top and down di perusahaan.

Banyak jobfair yang pelopori oleh Pihak Swasta namun sebagai lembaga Negara Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DINAKERTRANS) juga tak kalah seringnya mengadakan kegiatan jobfair, hal ini semata untuk menekan angka pengangguran yang cukup tinggi di Indonesia, setiap pihak yang terlibat di dalam kegiatan Jobfair memiliki misi suksesnya masing-masing, Adapun indikator kesuksesan dari masing-masing pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut :

  • Job seeker atau pencari kerja : Bagi mereka bisa mendapatkan solusi menemukan lowongan kerja yang sesuai dengan harapan dan segera bisa dipanggil sudah sangat cukup, apalagi jika tidak dibebani biaya masuk alias free.
  • Perusahaan pemakai langsung : Perusahaan memiliki kepentingan mendapatkan kandidat potensial yang berlimpah sesuai klasifikasi, biasanya sebagai indikator suksesnya dibandingkan dengan kualitas hasil yang bisa mereka peroleh jika memasang iklan di koran, hal ini yang sama berlaku untuk kepentingan konsultan penyalur SDM yang kredibel.
  • Pemerintah /Departemen terkait : Sejauh kegiatan tersebut mendapat respon positif dari semua pihak yang terlibat selama kegiatan maka menjadi bentuk respon positif dan rekomendasi kelanjutan kegiatan berikutnya.

Menurut data BPS, angka pengganguran di Indonesia lima tahun terakhir memperlihatkan grafik yang dinamis, 6.6% pada tahun 2011, pada tahun 2012 sempat mengalami penurunan menjadi 6.1% hal ini kembali naik di 2015 menjadi 6.2% di tahun 2013, penurunan kembali terjadi di tahun 2014 menjadi 5.9% hal ini cukup melegakan namun di tahun 2015 kembali kembali ke posisi 6.2%. Angka pengangguran cukup tinggi yang dihadapi oleh tenaga kerja muda usia 15 sampai 24 tahun, jauh lebih tinggi dari angka rata-rata pengangguran secara nasional. Mahasiswa yang baru lulus dari universitas dan siswa sekolah kejuruan dan menengah mengalami kesulitan menemukan pekerjaan di pasar kerja nasional. Hampir setengah dari jumlah total tenaga kerja di Indonesia hanya memiliki ijazah sekolah dasar saja. Semakin tinggi pendidikannya semakin rendah partisipasinya dalam kekuatan tenaga kerja Indonesia.

Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka ini, salah satu langkah nyatanya adalah dengan menyelenggarakan kegiatan Jobfair, menciptakan banyak kegiatan pencarian lowongan kerja mungkin sangat bagus dan efektif, tapi berfikir untuk menciptakan lapangan kerja dengan menjadi entrepreneur adalah pilihan yang tepat untuk menjadikan pengangguran di Indonesia berkurang drastis. (akhsanov-HRD Advess)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun