Cakap sebagai perusahaan education group terdepan di Indonesia kembali melanjutkan komitmennya dalam pengembangan talenta digital Indonesia dengan menghadirkan program keberlanjutan bagi peserta terpilih dari Studi Independen berkolaborasi bersama Amazon Web Services (AWS).Â
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris dan kemampuan komputasi awan yang menjadi bagian dalam pelatihan, mendapat pengalaman kerja di bidang teknologi, upaya mempersiapkan peserta dalam menghadapi dunia kerja.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa peserta tidak hanya memiliki keterampilan teknis yang kuat tetapi juga kemampuan komunikasi yang mumpuni dalam lingkungan kerja global.
Internship yang merupakan bagian dari CendekiAwan Program ini sudah berlangsung selama 3 bulan. Program ini merupakan inisiatif lanjutan yang dirancang khusus untuk lulusan MISB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) yang telah menunjukkan potensi dan dedikasi di bidang teknologi.
Dalam tahap seleksi, sebanyak 33 peserta dari lulusan program mengikuti proses penyaringan yang ketat. Setelah melalui serangkaian tes, terpilih 18 peserta terbaik yang berhak mengikuti kelanjutan CendekiAwan Program.
"Melalui program CendekiAwan dalam bagian inisiatif Kampus Merdeka (MSIB), AWS berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan talenta digital Indonesia dengan keterampilan cloud. Dengan menyediakan pelatihan komprehensif melalui AWS Skill Builder dan berkolaborasi dengan mitra kami, Cakap, kami bangga dapat mendukung Indonesia dalam mewujudkan bangsa yang siap menghadapi masa depan yang relevan di era ekonomi digital.", Â ujar Yashinta Bahana sebagai Head of Training & Certification AWS Indonesia.
"Kalau kita lihat, gap antara dunia perkuliahan dan kebutuhan di lapangan itu nyata. Sekarang tren gap year juga mulai muncul di kalangan Gen Z di mana banyak anak muda mulai mencari value, apa sih sebenarnya yang mereka cari selama kuliah. Tidak sedikit yang menyesal memilih jurusan karena mengikuti tren, jejak orang tua ataupun teman. Harapannya, melalui program AWS CendekiAwan ini, para peserta bisa lebih siap masuk dunia kerja tanpa harus mengalami kebingungan yang melarut. Konsep language for specific purpose juga penting, karena keterampilan berbahasa yang sesuai konteks peran di dunia kerja itu benar-benar dibutuhkan. Kita percaya pada konsep lifelong learning, karena siapapun bisa jadi yang terbaik di mana pun berada. Seperti yang dikatakan Howard Thurman, Don't ask what the world needs. Ask what makes you come alive, and go do it. Because what the world needs is people who have come alive." ujar Cecilia Ong, Chief Operating Officer Cakap
"Progress dari peserta AWS CendekiAwan ini sangat baik, bahkan mereka menunjukkan curiosity yang tinggi sehingga proses pembelajaran menjadi jauh lebih atraktif. Saya percaya, pace setiap orang berbeda-beda, dan di sinilah sesi one-on-one di awal program menjadi sangat penting untuk menyesuaikan kondisi masing-masing peserta agar bisa mendapatkan knowledge level yang setara. Saya yakin teman-teman peserta punya bakat dan potensi besar yang harus terus dikembangkan dan diaplikasikan di dunia kerja nantinya. Ingat, belajar itu datang dari keinginan diri sendiri, bukan dari orang lain. Terus kembangkan baik hardskill maupun softskill, so stay curious, stay hungry, and keep soaring.", ujar Rizky Aditya, Senior Backend Developer Cakap & Mentor AWS CendekiAwan Program.
"Saya belajar bahwa apapun yang sudah dimulai harus diselesaikan. Itu culture yang saya pelajari selama program ini bersama Cakap. Curiosity jadi hal utama yang mendorong saya untuk bisa memahami dan mengikuti seluruh materi yang diberikan. Saya juga belajar beradaptasi dengan cepat, agar bisa tetap agile mengikuti arah perusahaan dan perkembangan zaman. Buat saya, kesempatan apapun yang ada di depan mata harus diambil untuk meraih mimpi. Melalui program AWS CendekiAwan ini, saya mendapat banyak pengalaman berharga dan bekal penting untuk karier saya ke depannya. Harapannya, program ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi pengembangan SDM di Indonesia.", ujar Akbar Khaerullah, Mahasiswa STMIK Indo Daya Suvana & Peserta AWS CendekiAwan Program
Kesuksesan program AWS CendekiAwan ini menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi antara edutech dan industri teknologi global dalam mencetak talenta digital yang tidak hanya handal secara teknis, tetapi juga siap secara mental dan komunikasi menghadapi persaingan kerja di era digital.Â