Tren bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA) sebenarnya sudah ada sejak sebelum masa pandemi Covid-19. Orang-orang yang bekerja dengan pola ini disebut digital nomad. Mereka bekerja tanpa harus berada di satu tempat yang sama, seperti kantor. Koordinasi kerja pun dilakukan secara digital.
Pandemi membuat budaya digital nomad terus bertumbuh subur. Pasalnya, pada masa pandemi kantor tidak dapat diisi dengan kapasitas penuh. Mau tak mau beberapa pekerja harus bekerja dari rumah. Jika bosan, pekerja memilih kafe atau coworking space sebagai tempat kerja.
Selama pandemi, terbukti bahwa dengan pola kerja ini produktivitas tetap bisa terjaga. Akhirnya, banyak perusahaan tetap menerapkan pola kerja WFA, meskipun situasi pandemi Covid-19 sudah membaik.
Karyawan hanya diwajibkan hadir di kantor sebanyak satu atau dua hari dalam seminggu. Sisanya, karyawan dibebaskan bekerja dari mana saja asal tetap memenuhi target pekerjaan.
Beberapa perusahaan bahkan membebaskan pekerjanya untuk WFA tanpa harus ke kantor sama sekali. WFA sudah tidak lagi dianggap hal yang aneh, seperti pada beberapa dekade yang lalu.
Fenomena ini memengaruhi cara pekerja berpakaian. Mereka bebas memilih tempat bekerja sesuai sesuai gaya hidup dan selera. Ada yang memilih bekerja dengan nyaman di rumah, sambil liburan, hingga mencari coffee shop atau coworking space untuk berjejaring atau sekadar kerja bareng teman.
Karena tidak ada keharusan untuk berpakaian formal, pria muda di perkotaan pasti ingin tampil lebih santai, stylish, tapi tetap terlihat profesional. Misalnya, mengenakan T-shirt yang dikombinasikan dengan blazer, chino pants warna netral, plus sepatu kulit moccasins yang santai tapi elegan untuk digunakan bila sewaktu-waktu ada panggilan meeting luring.
Beberapa perusahaan bahkan membebaskan pekerjanya untuk WFA tanpa harus ke kantor sama sekali. WFA sudah tidak lagi dianggap hal yang aneh, seperti pada beberapa dekade yang lalu.
Fenomena ini memengaruhi cara pekerja berpakaian. Mereka bebas memilih tempat bekerja sesuai sesuai gaya hidup dan selera. Ada yang memilih bekerja dengan nyaman di rumah, sambil liburan, hingga mencari coffee shop atau coworking space untuk berjejaring atau sekadar kerja bareng teman.
Karena tidak ada keharusan untuk berpakaian formal, pria muda di perkotaan pasti ingin tampil lebih santai, stylish, tapi tetap terlihat profesional. Misalnya, mengenakan T-shirt yang dikombinasikan dengan blazer, chino pants warna netral, plus sepatu kulit moccasins yang santai tapi elegan untuk digunakan bila sewaktu-waktu ada panggilan meeting luring.