Ngobrol Bareng Kak Jehian tentang Topik "Kebebasan yang Bertanggung Jawab"

Berakhir sudah salah satu acara terbesar Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Minggu, 22 Agustus 2021 yang lalu. Rangkaian acara penyambutan mahasiswa baru atau lebih akrab disebut dengan OSKM (Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa) telah sukses dilaksanakan dengan berbagai kegiatan menarik yang pastinya turut membantu mahasiswa baru ITB angkatan 2021 untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus.

Mari kita sedikit kilas balik pelaksanaan OSKM ITB Day-3 pada Sabtu, 21 Agustus 2021. Pada Day-3 OSKM, dilaksanakan acara talkshow dengan tema "Kebebasan yang Bertanggung Jawab". 

Kak Jehian Panangian Sijabat, seorang content creator dan manajer milenial para influencer luar negeri, menjadi narasumber dari acara talkshow ini. Dengan dipandu oleh Amanda Resmana, Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB angkatan 2018, Kak Jehian berbagai pandangannya mengenai "Kebebasan".

Ditengah kesibukannya dalam mengurus 'Menantea', Kak Jehian bersedia meluangkan waktunya untuk hadir di acara OSKM ITB 2021 dengan harapan mahasiswa baru ITB dapat semakin aware tentang pentingnya kebebasan dalam bertindak dan tanggung jawab yang akan menanti setelahnya.

Kebebasan dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana tidak ada pembatas. Namun apa sih sebenarnya kebebasan yang bertanggung jawab itu? 

Menurut Kak Jehian, kebebasan yang bertanggung jawab adalah ketika kita memiliki hak untuk tidak di restrict dalam mengambil keputusan tetapi tetap melihat konsekuensi yang akan datang setelahnya. 

Dalam empat tahun pengalaman Kak Jehian, terdapat satu hal yang dapat dipelajari bahwa apa yang kita perbuat sekarang dapat mengubah orang lain baik ke hal yang positif maupun negatif menyesuaikan dengan prinsip yang dipegang oleh setiap manusia.

Kebebasan bukan murni sesuatu hal yang dapat dilakukan tanpa memikirkan konsekuensi, terutama bagi Kak Jehian yang sedang berkarier menjadi content creator. Konsekuensi bisa tidak terlihat secara langsung, namun dapat menjadi katalis terhadap hal yang akan terjadi di kemudian waktu. 

Mungkin saja, apa yang kamu lakukan hari ini seakan-akan tidak memiliki dampak untuk saat ini dan malah terasa pada saat 30 tahun yang akan mendatang. 

Dengan berpendapat, kita harus sadar bahwa kita berisiko menyinggung perbedaan pola pikir yang dimiliki oleh orang lain. Maka dari itu, kita harus tetap berpikir ulang dua kali dalam menyampaikan suatu hal, bukan membatasi, tetapi setidaknya kita memikirkannya terlebih dahulu, apa dampaknya untuk orang lain.