Mohon tunggu...
Advaita Loka
Advaita Loka Mohon Tunggu... Freelancer - Eksistensi Kesadaran & Kebahagiaan yang Tak Berbatas (Sat Chit Ananda)

Aku tak punya NAMA dan tak punya RUPA. Aku tak pernah LAHIR dan tak pernah MATI. Aku tak pernah terikat dengan RUANG dan WAKTU. Aku adalah "DIA". Dan "DIA" adalah kamu, tapi pura-pura bukan kamu.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ekstase Mistikal "Advaita", Maha Esa yang Tak Ada Duanya

15 Desember 2019   10:44 Diperbarui: 15 Desember 2019   22:45 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: vocal.media

Ada suatu peristiwa aneh yang terjadi pada banyak orang di berbagai belahan bumi, yang tercatat sejak awal peradaban manusia. 

Peristiwa aneh ini menimpa orang begitu saja, secara tiba-tiba dan tanpa sebab. Seperti cegukan yang terjadi pada orang secara mendadak, dan tak bisa diperoleh dengan sengaja.

Bagi orang yang mengalami, yang dirasakan adalah sensasi aneh tapi sangat meyakinkan, menjungkirbalikkan persepsi yang kita rasakan sehari-hari, yaitu:

1. Perasaan kita sebagai "seseorang" atau "individual" atau "ego" menjadi transenden dan menghilang. Anda tak bisa membedakan diri anda dengan batu, pohon, laut, gunung, matahari, bulan, bintang, dan lain-lain.

Anda tak lagi merasa sebagai "saya ada di tubuh ini dan di luar tubuh ini bukan saya". Sebaliknya, anda merasa bahwa alam semesta seperti organ internal anda.

2. Anda merasa bahwa seluruh alam semesta bukanlah benda-benda yang terpisah satu sama lain, melainkan satu organisme hidup yang sangat harmonis. Seperti sebuah tarian agung kosmik yang sangat indah.

3. Dalam sensasi harmoni tersebut, anda merasa bahwa tak ada yang salah di alam semesta ini.  

Apapun yang telah anda lakukan, apapun yang telah orang lain lakukan -- yang ketika terjadi rasanya salah, konflik dan tidak mengenakkan -- adalah bagian dari desain yang harmonis di level transenden.

Anda merasa, pada tataran tersebut, bahwa tak ada sebutir debu pun yang salah tempat.

Sama seperti berbagai kuman di level mikro tubuh anda yang tampak chaos bahkan saling memakan satu sama lain, namun anda tak merasakannya sebagai konflik di level atasnya yakni tubuh anda. Bahkan tubuh anda sehat akibat berbagai konflik di level organisme mikro itu.

4. Pada akhirnya, anda merasakan kebahagiaan dan kedamaian yang tiada tara, tak terlukiskan dengan kata-kata. Dalam bahasa Inggris disebut "bliss", dalam bahasa Sanskrit disebut "ananda".

(sumber gambar: thespiritscience.net)
(sumber gambar: thespiritscience.net)

"Satori" (Pencerahan Spiritual)

Di level tertingi pada pengalaman mistik ini adalah apa yang dalam budaya Jepang disebut "satori". Dalam ekstase spiritual tersebut, anda menyaksikan sendiri dan sadar sepenuhnya tentang hubungan sejati anda dengan alam semesta.

Anda menyaksikan bahwa seluruh keanekaragaman yang ada di alam semesta -- berbagai wujud, berbagai nama, berbagai perbedaan -- sebenarnya hanya tampilan maya dari sebuah Realitas Absolut.

Dalam perspektif metafisika ini, hanya ada satu realitas, hanya ada satu eksistensi, yaitu Kesadaran Murni (Inggris: "pure consciousness", Sanskrit: "chit").

Pada Realitas Absolut tersebut tak ada ruang dan tak ada waktu. Sebaliknya, ruang, waktu dan kausalitas (sebab-akibat) adalah tampilan maya dari Kesadaran Murni itu. 

Di jaman modern ini analoginya mungkin seperti virtual reality. Atau seperti keanekaragaman alam dalam film di bioskop hanyalah proyeksi dari sebuah proyektor.

(sumber gambar: www.imdb.com)
(sumber gambar: www.imdb.com)

Kesadaran Murni ("Pure Consciousness")

Kesadaran Murni, atau kita sebut saja Kesadaran Ilahiyah, itu bersifat abadi. Tak ada awal dan tak ada akhir. Kok bisa? Karena konsep ruang, waktu dan kausalitas hanyalah tampilan maya dari Kesadaran Murni.

Selanjutnya, Kesadaran Ilahiyah adalah subyek, bukan obyek. Anda tak akan pernah bisa melihatnya. 

Sama seperti kesadaran anda sendiri. Saat ini anda sadar bahwa anda sedang membaca tulisan ini. Bisakah anda melihat kesadaran anda sendiri? Tentu tak bisa, karena kesadaran anda adalah subyek, bukan obyek yang bisa dilihat.

Kesadaran pada Realitas Absolut itu disebut "murni" karena yang ada hanya kesadaran (subyek), tak ada obyek.

Kesadaran Murni itu tak berbentuk, tak pernah berubah, dan tak berbatas (Inggris: "infinite", Sanskrit: "ananta"). Kesadaran Murni yang "Maha Luas".

Dahsyatnya lagi, Kesadaran Murni yang "Maha Tunggal" dan "Maha Luas" itu juga "Maha Kuasa", dapat memanifestasikan kesadarannya menjadi segala wujud dan nama (obyek) dalam "realitas sekunder" yang tidak Absolut.  Ada begitu banyak alam semesta "maya" dalam berbagai dimensi, salah satunya adalah alam semesta kita ini. 

Mirip dengan anda menciptakan mimpi dari alam bawah sadar anda ketika tidur. Ketika bermimpi, anda merasa yakin bahwa itu nyata. Ketika bangun, anda sadar bahwa semua yang ada dalam mimpi itu tercipta dari pikiran anda.

Bedanya, jika mengalami peristiwa mistik "satori" ini, ketika anda "sadar" dan "kembali ke alam normal", anda justru merasa yakin bahwa yang sesungguhnya nyata adalah Realitas Absolut itu. Bahwa alam tempat kita hidup ini hanyalah tampilan maya ("mimpi") dari Kesadaran Murni itu.

(sumber gambar: trans4mind.com)
(sumber gambar: trans4mind.com)

"Suprapersonal"

Dalam pengalaman mistik itu, anda tidak bertemu dengan entitas supranatural yang mengajari anda, menyuruh anda, atau melarang anda tentang ini dan itu. Itu artinya anda menempatkan derajat spiritual anda di bawah entitas lain, sehingga masih perlu "entitas yang sama-sama maya" untuk mengajari anda.

Sekali anda "menemukan" Kesadaran Murni, semua kebutuhan spiritual anda terpenuhi. Anda menjadi paham, menjadi "sadar" (awakened, enlightened) sendiri, karena kesadaran anda tak lain dan tak bukan adalah percikan dari Kesadaran Murni itu. 

Saat itu, kesadaran anda menyatu dengan Kesadaran Murni. Anda jadi paham sendiri.

Selanjutnya, Kesadaran Murni itu bukan "personal". Tidak berupa raja yang duduk di singgasana, menguasai dan memerintah alam semesta, sambil memberi hadiah dan hukuman atas perbuatan para mahluk maya.

Kesadaran Murni itu juga bukan "impersonal". Tidak seperti energi listrik yang menghidupkan lampu-lampu tapi tak memiliki kehendak dan kecerdasan sendiri.

Kesadaran Murni adalah "suprapersonal". Transenden dari dualitas personal dan impersonal yang kita pahami. Maha Cerdas, Maha Kreatif, dan Maha Pengasih.

"Advaita" (Satu yang "Tak Ada Duanya")

Kesadaran Ilahiyah itu transenden dari konsep dualisme yang kita kenal: baik/buruk, benar/salah, laki/perempuan, positif/negatif, yin/yang dan lain-lain. Semua melebur jadi satu, dalam konsep yang tak terdefinisikan oleh pemahaman kita.

Disamping itu, hanya ada satu eksistensi yang Absolut, yaitu "Eksistensi Kesadaran dan Kebahagiaan Abadi" (Inggris: "Existence Consciousness Bliss". Sanskrit: "Sat Chit Ananda"). Eksistensi semua benda, mahluk, energi yang lain hanyalah tampilan maya dari Kesadaran Murni.

Oleh sebab itu, orang menyebut Kesadaran Murni Ilahiyah itu sebagai "satu yang tak ada duanya". Dalam bahasa Inggris disebut "nondual". Dalam bahasa Sanskrit disebut "advaita" ("dvaita" = dualita, awalan "a" artinya "tidak").

Selanjutnya, sejak ribuan tahun lalu, orang mencoba mengkaji peristiwa mistikal itu dalam bentuk filsafat, bukan berupa ajaran agama. 

Filsafat Advaita ini terus berkembang di berbagai belahan dunia, dimana hakekat pemahaman yang sejenis (dalam berbagai nama dan variasi) ditemukan dalam Vedanta/Hinduism; Mahayana Buddhism; Taoism; Zen; Kabalah/Judaism; Neo-Platonism/Greek Philosophy; Christian Gnosticism; Islamic Sufism (wahdat al-wujud); dan lain-lain. 

Filsafat berdasarkan pengalaman mistik ini transenden dari pengkotak-kotakan aliran dan agama.

Apa Manfaatnya?

Semua orang di dunia pada hakekatnya mencari "kebahagiaan yang permanen" dan mengatasi "duka dan penderitaan hidup".

Namun kita tahu bahwa kebahagiaan di dunia ini tak ada yang permanen, dan duka terjadi akibat hal-hal yang di luar kuasa kita.

Oleh sebab itu, berbagai doktrin spiritual pada umumnya adalah untuk memperoleh kebahagiaan abadi di sorga (bukan di sini), nanti setelah mati (bukan sekarang).

Sementara, filsafat Advaita bertujuan untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi dan transendensi duka saat ini juga dan di tempat ini juga ("here and now"), bukan "nanti di sorga setelah mati".

Sebab, dalam perspektif Advaita orang dapat mencapai "nirvana", karena pencerahan spiritual -- atau enlightenment, awakening, liberation, moksha, atau apapun namanya -- sebenarnya adalah fitrah sejati semua orang, namun orang tak menyadarinya.

Dan kebahagiaan sejati tersebut bersifat abadi, berlaku pada saat ini sampai "nanti setelah mati".

(sumber gambar: nytimes.com)
(sumber gambar: nytimes.com)
Pemaparan ini mencoba menjelaskan pemahaman Advaita atau Nondualitas dari perspektif filsafat, tak masuk pada ranah agama dan keimanan masing-masing. 

Semua orang yang berminat dapat mempelajari sendiri tanpa harus masuk dalam kelompok/organisasi tertentu, tanpa harus pergi menimba ilmu ke tempat-tempat eksotik, tanpa harus mengikuti berbagai kursus olah batin yang kadang memakan biaya.

Kita akan coba bahas pada tulisan-tulisan berikut, sekiranya bermanfaat.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun