Mohon tunggu...
AD Tuanku Mudo
AD Tuanku Mudo Mohon Tunggu... Penulis - aktivis sosial kemasyarakatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hadapi Covid dengan Keyakinan yang Kuat pada Tuhan

23 November 2020   00:23 Diperbarui: 23 November 2020   11:24 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasien covid di salah satu hotel di Lubuk Alung saat menerima makanan yang diantar keluarganya dari rumah. (foto dok damanhuri)

Keyakinan kuat kepada Yang Kuasa yang bisa melunakkan rasa haru yang menggebu-gebu dari keluarga tatkala Khairunnas dinyatakan positif covid seminggu setelah tes swab. Semua ketentuan hidup dan mati, hanya Allah Swt yang bisa menjawabnya. Termasuk oleh sebab apa, dan kapan giliran itu datangnya.

Pegawai Sekretariat KPU Padang Pariaman itu akhir-akhir ini lumayan sibuk dalam dan luar daerah melakukan tugas dan kewajibannya selaku abdi negara melalui lembaga KPU yang tengah penyelenggarakan helat Pilkada. "10 September sehabis Magrib, pesawat yang saya tumpangi bersama Komisioner KPU Ory Sativa Sakban landing di BIM," cerita Ung, sapaan akrap Khairunnas.

"Kami langsung ke posko tes swab sehabis keluar pesawat, sesuai Protap covid-19. Seminggu setelah itu, hasilnya keluar, Ory Sativa Sakban negatif, saya dikabarkan positif," sebutnya.

Memang, sejak 4 September, Ung termasuk satu dari sekian banyak pegawai KPU yang super sibuk. Mulai pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati, berlanjut pemeriksaan dan penyusunan dokumen calon, dan verifikasi dokumen yang saat itu banyak dilakukan di Jakarta. Tak jarang, pemeriksaan dokumen itu sampai tengah malam yang membuat dia ikut bertanggang hingga Subuh menjelang.

"Sudahlah bertanggang tak sempat istirahat, datang pula panggilan untuk berangkat Subuh-Subuh ke Jakarta. Ambil peralatan dan semua dokumen, lalu tiba di bandara rapit test, sesuai Protap, terbang bersama pesawat yang dengan ringannya membelah langit, memecah awan yang berserak di udara," katanya.

Tiba di Jakarta, kata Ung, tak langsung pula istirahat. Setelah check in di Hotel Lumire, langsung melakukan pemetaan wilayah, menyusun strategi, agar mudah saat di lapangan nantinya. "Verifikasi dokumen persyaratan calon bupati dan wakil bupati tanggal 7 hingga 10 September di Jakarta itu dilakukan di instansi vertikal seperti KPK, Pengadilan Negeri Jaktim, Kantor Pajak, Pengadian Negeri Jakpus, Mabes Polri dan DPP beberapa Parpol serta Suku Dinas Dukcapil Jaktim dan kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta," kata dia.

"Nah, sepulang dinas luar, corona itu terdeteksi. Saat dijemput ke rumah oleh petugas covid, saya minta kebijaksanaan, agar tidak menimbulkan hal-hal buruk di tengah masyarakat," ujar dia.

Berjarak sekian kilometer dari rumahnya di Koto Buruak Lubuk Alung, Bukit Ujuang Guguak namanya. Lokasi jalan yang lengang, tak ada pemukiman penduduk, di situlah Ung minta dinaikan ke ambulan. "Ini semata-mata menghidari kedukaan bagi keluarga dan masyarakat lingkungan. Keluarga di kasih pemahaman, agar menerima keadaannya ini. Lama juga, akhirnya baru reda tangisan yang sempat pecah di atas rumah," cerita Ung.

Bagi Ung, terkonfirmasi positif covid tentu sebuah takdir yang harus dijalani. Apalagi, sebagai aparatur sipil negara yang setiap keluar masuk bandara wajib tes swab dan rapit test. "Luar biasa. Layanan selama karantina atau isolasi mandiri yang saya lakukan di salah satu hotel di Lubuk Alung itu dari tenaga medis," katanya.

Positif orang tanpa gejala atau OTG, Ung menjalani masa isolasi selama enam hari. Hidup sehat, olahraga yang rutin, asupan gizi yang cukup, serta makan yang sesuai standar, Ung akhirnya berhasil menjalani masa-masa kritis bercampur riang gembira. "Yang perlu diketahui, masyarakat jangan sampai termakan isu atau berita bohong soal uang yang diterima setelah keluar dari isolasi dari pemerintah. Itu sama sekali tidak ada, selain fasilitas yang lebih dari cukup yang kita terima selama karantina," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman H.Yutiardy Rivai bersama Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Hj. Nurhayati menyebutkan, pihaknya selalu memberikan yang terbaik dalam penanganan pasien covid. "Sesuai Protap, kita melayani secara maksimal. Mulai dari makan, minum, asupan gizi, istirahat, dan olahraga selalu jadi perhatian petugas," katanya.

Yang tak kalah penting itu, adalah rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan terjalin dengan baik. "Kita menghimbau masyarakat agar selalu patuh dan taat terhadap protokol kesehatan. Kita sehat, orang lain pun sehat akibat saling menjaga aturan kesehatan di tengah pandemi," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun