Kaum Suku Tanjung Nagari Sungai Sariak, Sabtu (26/9/2020) berduka. Rahmatullah Mahyuddin Datuak Panji Alam, pangulu Suku Tanjung di nagari itu meninggal dunia. Innalillahi wainnailaihi rajiun. Sebagai senorang pangulu kaum dalam nagari, prosesi adat ditegakkan sebagai warih bajawek, pusako batarimo.
Dihadapan niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai prosesi patah tumbuah, hilang baganti disepakati bakaum jo basuku sebagai mewarisi sako dari mamak turun ke kemenakannya. Yang Rahmatullah Mahyuddin tentu telah terdahulu. Tetapi Datuak Panji Alam tetap hidup. Gelar itu tak lapuk dimakan hujan, tak pula lekang kena panas.
Tertumpanglah warih bajawek pusako batarimo ke kemenakannya, Anton Wira Tanjung yang pada saat itu dan selanjutnya memangku gelar Datuak Panji Alam. Sejak saat itu, Kepala Bagian Humas Setdakab Padang Pariaman ini tagak samo tinggi, duduak samo randah dengan pangulu lainnya di Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak.
"Mamak kami menghembuskan nafas terakhir kemarin malam. Sebagaimana tradisi Minangkabau, gelar sako kaum dari mamak turun ke kemenakan," kata Anton.
Mantan Sekretaris Bawaslu Padang Pariaman ini menambahkan, kesepakatan bersama oleh kaum dan niniak mamak serta nagari, ia dipilih dan ditetapkan mewarisi gelar Datuak Panji Alam sebagai penerus mamaknya dalam membimbing dan mengayomi kaum Suku Tanjung di Nagari Sungai Sariak.
"Semoga amanah yang telah diberikan dapat dilaksanakan dengan baik, mampu mengayomi kaum serta membimbing sanak kemenakan dalam kaum," tutupnya. Kepada seluruh niniak mamak dan pangulu dalam Nagari Sungai Sariak, Anton berharap dukungan moril, bimbingannya dalam menjalankan amanah kaum.