Mohon tunggu...
Adsyapp
Adsyapp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Digital di Era 4.0

6 Desember 2022   13:10 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:15 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring perkembangan teknologi, khususnya teknologi pendidikan saat ini berkembang dengan pesat. Teknologi 4.0 ini membuat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bergerak semakin cepat dan canggih. Informasi yang cepat dan berlimpah dapat dimanfaatkan oleh seseorang untuk mengembangkan dalam dunia pendidikan khususnya pembelajaran bahasa Indonesia. Kemajuan teknologi informasi secara global dapat menjadi peluang pengembangan bahasa Indonesia secara lebih intensif. Pengembangan bahasa melalui teknologi informasi diharapkan mampu memberikan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif seperti hoaks. 

Revolusi Industri 4.0, diharapkan membawa dunia pendidikan lebih unggul dan kreatif, khususnya dalam kajian bahasa dan sastra Indonesia. Di era digital saat ini, siswa akan mampu menanamkan sikap intelektual yang tepat dan meningkatkan kemampuan komunikasi, berpikir kritis, kreativitas, tanggung jawab, dan berpikiran terbuka untuk mencoba hal-hal baru sesuai dengan peran di era digital. Hal ini sangat relevan dengan dunia pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, terutama dengan terwujudnya pembelajaran kreatif di era digital seperti sekarang ini. pada pembelajaran bahasa serta sastra, teknologi pendidikan kini membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. 

Banyak ditemukan di internet, web yang memuat pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yg mampu diakses dengan mudah. Hal tersebut menjadi penemuan baru untuk mengenal budaya literasi serta bermanfaat untuk perkembangan dalam pembelajaran. Kemajuan teknologi ini pula melibatkan banyak sekali pihak, baik pengajar juga peserta didik. Pembelajaran bahasa Indonesia di era 4.0 perlu terus digalakkan. Di tengah gencarnya pembelajaran bahasa asing yang cenderung lebih diminati masyarakat. Badan bahasa pun akhirnya meluncurkan slogan untuk memaksimalkan pembelajaran bahasa. 

Slogan itu berbunyi utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing. Pembelajaran bahasa Indonesia memang perlu diutamakan dan dioptimalkan agar masyarakat Indonesia mencintai bahasa Indonesia. Agar pembelajaran menyenangkan dan diminati siswa, guru memiliki peran strategis untuk menentukan keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satu strategi yang dapat dilakukan guru untuk mengimbangi pembelajaran era 4.0 adalah dengan melaksanakan literasi digital. 

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, dan tepat dalam membina komunikasi, dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Literasi digital yang digunakan harus berorientasi pada kemampuan seseorang untuk berpikir kritis dan menggunakan bahasa yang komunikatif. Terkait dengan hal tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia dapat memberikan solusi. Salah satu materi yang dapat disampaikan pada peserta didik adalah penggunaan bahasa lisan dan bahasa tulis. 

Pembelajaran sastra di teknologi revolusi industri 4.0 juga harus mendorong tumbuhnya dimensi kreativitas dan kemampuan berpikir kritis pada diri siswa, karena kreativitas dan berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah dan memungkinkan manusia dapat meningkatkan kualitas hidupnya. 

Untuk itu, model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan itu adalah model pembelajaran yang bersifat apresiatif dan problematis, yang memungkinkan siswa mengalami keterlibatan psikologis dengan karya sastra yang dibacanya. Dengan cara demikian, karya itu bermakna dalam dirinya dan membangkitkan kemungkinan berkembangnya kreativitas diri pada siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun