Mohon tunggu...
Adsyapp
Adsyapp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cemburu

7 November 2022   21:59 Diperbarui: 7 November 2022   22:59 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini Tito pergi ke tempat les musik bersama Alysa untuk menghadiri ujian musik. Sebenarnya Alysa sangat gugup karena kemudian dia menghadap pelatih untuk memainkan beberapa alat musik yang telah tersedia. Tapi Tito terus menyemangati dan meyakinkannya untuk tidak gugup. Setidaknya Tito pernah melewati fase itu, jadi dia tahu apa yang dirasakan Alysa saat ini.

Saat yang ditunggu-tunggu telah tiba. Alysa memasuki ruangan dengan jantung berdebar-debar, tetapi dia mencoba menenangkan dirinya dengan berdoa.

60 menit telah berlalu, dan ujian telah selesai. Sambil menunggu hasil keputusan pelatih, Alysa keluar dari ruang musik menemui teman-temannya dan Tito. Tito terus menyemangatinya dan mengacungkan jempolnya lalu Tito melempar senyum ke Alysa dan Alysa membalas senyuman Tito.

Leganya ujian musik telah selesai dan sekarang akan menuju tahap yang jauh lebih sulit yaitu ujian musik ke jenjang selanjutnya. Alysa dan Tito pergi meninggalkan tempat les musik. Saat sedang asik ngobrol sambil berjalan tanpa disengaja berpapasan dengan orang yang tidak asing bagi Alysa dan Tito. 

Mereka berpapasan dengan mantanya Tito. Tito dan mantan pacarnya saling berpandangan cukup lama, mengabaikan Alysa yang sedang berdiri di samping mereka. Entah mengapa, tanpa disadari air mata menetes di pipi Alysa. Ketika Tito menoleh kearah Alysa, Alysa langsung pergi meninggalkan Tito sambil menunduk dan berusaha untuk mengusap air matanya agar tidak terlihat sedih dihadapan Tito.

Dalam perjalanan ke tempat parkir, Tito terus bertanya ke Alysa sementara Alysa hanya menunduk dan tidak berkata apa-apa. Pikirannya melayang ke arah apakah Tito masih mencintai mantan pacarnya dan berharap dia akan bersamanya. Alysa berpikir dalam hati, "Apakah aku cemburu? Tapi apa hakku untuk cemburu? Aku bukan siapa-siapa bagi Tito, jadi aku hanya seorang teman yang dia butuhkan hanya sebagai tempat berbagi cerita."

Setelah sesampainya di rumah, Tito langsung menelpon Alysa tetapi beberapa kali Alysa menolak panggilan dari Tito tersebut. Dan setelah beberapa kali Tito mencoba tetap menelpon Alysa akhirnya panggilan dari Tito dijawab Alysa. Tito meminta maaf atas kejadian tadi yang tidak disengaja dan Alysa memaafkannya.

Karena Alysa tetap jengkel kepada Tito akhirnya Tito menawarkan diri untuk menjemput Alysa ke rumahnya dan mengajak Alysa pergi untuk makan bersama dan Alysa pun menyetujui ajakan Tito.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun