Mohon tunggu...
Faqih Ashri
Faqih Ashri Mohon Tunggu... Teknisi - The Revolutionist

Bima City, 06-02-1990 Menulis untuk mengetahui rahasia tak tertulis, mendamba setiap pengalaman baru yang tak terlupakan.. City Planner, Content Writer, YouTuber. www.faqihashri.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

4 Fakta Pertanyaan Seputar Air Laut

31 Mei 2020   21:24 Diperbarui: 31 Mei 2020   21:51 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki hamparan laut seluas 6,4 juta kilometer persegi, atau 77% dari total luas wilayahnya. Jika ditotalkan lautnya Indonesia, dia lebih luas dari daratan Asia Barat yang terdiri dari 19 negara. 

Kekayaan alam yang terkandung di bawahnya sudah tidak diragukan lagi, mulai dari spesies ikan, terumbu karang, dan tumbuh-tumbuhan lautnya. Terumbu karang di Indonesia mencapai 50.875 kilometer persegi yang menyumbang 18% luas total terumbu karang dunia. 

Bayangkan saja, lautan Indonesia memegang 77% dari luas keseluruhan negara ini, tapi belum banyak diekplorasi untuk memperoleh keuntungan maksimal buat eksistensi ekonomi. 

Kali ini saya belum ingin membahas sisi ekonomi negara secara mendalam, tapi lebih tertarik membahas beberapa fakta sederhana yang terkandung dalam air laut yang mungkin saja kita belum banyak yang tahu. Atau walaupun sudah tahu, tapi masih berupa informasi yang kurang tepat. Berikut saya merangkumkan 4 fakta unik itu.

Fakta 1. Kenapa air laut rasanya asin?

Garam di lautan berasal dari dua sumber: limpasan dari daratan dan bukaan di dasar laut. Batuan di darat adalah sumber utama garam yang larut dalam air laut. Air hujan yang jatuh di darat bersifat asam, sehingga mengikis batu saat mengenainya. Lalu air hujan mengalir ke sungai, dan sungai meneruskan ion (mineral bersifat basa/rasa asin) yang terkikis tersebut ke laut.

Sumber garam kedua di laut adalah cairan hidrotermal, yang berasal dari ventilasi di dasar laut. Air laut merembes ke celah-celah dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari inti Bumi. Panas menyebabkan serangkaian reaksi kimia. Air cenderung kehilangan oksigen, magnesium, dan sulfat, dan mengambil logam seperti besi, seng, dan tembaga dari batuan sekitarnya. Air panas dilepaskan melalui ventilasi di dasar laut, membawa logam bersamanya. 

Dua ion yang paling umum yang membentuk rasa garam dalam air laut adalah klorida dan natrium. Bersama-sama, mereka membentuk sekitar 85 persen dari semua ion terlarut di lautan. Sementara Magnesium dan sulfat membentuk 10 persen dari total. Ion-ion lain pun ada, namun ditemukan dalam konsentrasi yang sangat kecil.

Lalu kenapa air sungai gak asin?

Pada awalnya, laut purba mungkin hanya sedikit asin. Namun seiring berjalannya waktu, ketika hujan turun ke Bumi dan mengalir di atas tanah, memecah batu dan mengangkut mineral mereka ke laut, lautan menjadi lebih asin. Hujan datang mengisi kembali air tawar di sungai-sungai, sehingga mereka tidak terasa asin. Sedangkan, air di lautan mengumpulkan garam dan mineral dari semua sungai yang mengalir ke dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun