Mohon tunggu...
Adri Dinizulfa
Adri Dinizulfa Mohon Tunggu... Mahasiswa - kkn upi 2021

mahasiswa kkn upi 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi, Efektif?

6 Agustus 2021   01:56 Diperbarui: 6 Agustus 2021   01:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan menjadi salah satu aspek yang sangat vital bagi semua negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Kualitas pendidikan secara mendalam akan mempengaruhi setiap akar dari aspek lain, seperti pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, bahkan perilaku manusia secara umum di masyarakat. 

Namun, sejak Coronavirus disease atau Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO pada 12 Maret 2020, hal ini perlahan lahan meluluh lantakkan hampir seluruh sektor secara signifikan, termasuk pendidikan. 

Kondisi yang tiba-tiba berubah membuat kurangnya kesiapan masyarakat dan pemerintah sehingga kurang terorganisirnya pembelajaran jarak jauh (PJJ) di sekolah, berbagai kendala dalam pembelajaran hadir sehingga menjadi permasalahan bagi pendidik dan siswa.

Lewat mengobrol dengan guru dan siswa, secara garis besar terdapat beberapa permasalahan umum yang terjadi sehingga menguatkan bahwa pembelajaran yang berjalan tidak efektif sebagaimana mestinya, berbagai hal yang tertuang dalam Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 nyatanya belum dapat terwujud keseluruhannya dengan baik. 

Berikut beberapa permasalahan yang secara umum dialami oleh guru dalam melakukan pengajaran daring sehingga pembelajaran jarak jauh dinilai kurang efektif.

  • Siswa pasif saat pertemuan tatap muka online melalui Zoom maupun Google Meet. Siswa hanya join kedalam room namun tidak pernah aktif berpartisipasi dalam pembelajaran, bahkan pergi entah kemana namun tetap join Zoom agar masuk ke dalam absensi.
  • Siswa bolos tidak ada keterangan dan sulit dihubungi untuk meminta konfirmasi atas ketidakhadirannya dalam pertemuan.
  • Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan, bahkan sampai jangka waktu 3 bulan berturut-turut

Disisi lain, siswa menilai tujuan yang diterapkan oleh guru dinilai kurang realistis bagi siswa, hal ini karena siswa belajar di lingkungan rumah tinggal dengan kondisi kenyamanan, keamanan, ketersediaan kebutuhan dasar, serta pemenuhan jariangan internet yang memadai yang berbeda antara siswa satu dengan lainnya.

Keadaan yang secara cepat berubah membuat sedikitnya persiapan guru dalam menghadapi situasi ini serta siswa yang terus demotivasi atas penutupan akses fisik sekolah. 

Kolaborasi yang terjadi antara orang tua, guru, dan murid untuk memastikan anak mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna sesuai kemampuan dan kebutuhan anak juga seringkali tidak berjalan dengan baik sebagimana mestinya. 

untuk itu, diperlukan kerjasama yang konsisten dalam sama-sama membimbing pembelajaran siswa agar dapat berjalan lebih baik dan tidak kalah efektif dengan pembelajaran luring.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun