Mohon tunggu...
Wan Adrian Rizky Akbar
Wan Adrian Rizky Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Political Science

Mahasiswa Ilmu Politik yang senang mengamati kegiatan belakang panggung

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Partai Politik

6 Desember 2022   01:03 Diperbarui: 6 Desember 2022   01:03 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai Politik pada awalnya lahir di negara-negara Eropa bagian barat. Kemunculan partai ini didorong pula oleh kesadaran akan diperlukannya rakyat dalam proses politik, sehingga kelahiran dari partai politik sendiri terjadi secara spontan. Menurut pendefinisian Budiardjo (1988) Partai politik merupakan sebuah kelompok yang terorganisir yang dimana anggota-anggotanya memiliki sebuah orientasi, nilai-nilai, serta cita-cita yang seragam dengan tujuan untuk mendapatkan kekuasaan politik secara konstitusional demi melancarkan kebijakan-kebijakan yang telah disusun oleh kelompok tersebut.

Carl J. Friedrich dalam Budiardjo (1989) juga menjelaskan bahwa partai politik merupakan sekelompok manusia yang terorganisir secara tetap dengan tujuan untuk merebut ataupun mempertahankan takhta kepenguasaan pemerintahan bagi para petinggi partainya, dan berdasarkan kepenguasaan ini membagikan manfaat dari hasilnya tersebut menjadi hal-hal yang bersifat idiil maupul materiil.

Partai Politik tidak bisa disamakan dengan sebuah gerakan, karena keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Partai politik memiliki orientasi untuk merebut suatu kekuasaan yang secra konstitusional dan bisa menjurus ke arah pembentukan tata masyarakat yang baru secara politik. Namun, untuk Gerakan sendiri lebih sering untuk memperjuangankan tujuan yang lebih terbatas, bahkan lebih mengarah ke ideologis (Budiardjo, 1988).

Dalam suatu negara pada umumnya Partai Politik menjalankan beberapa fungsi, yang   diantaranya adalah:

Partai sebagai Sarana Komunikasi Politik, yang dimana disini tugas partai politik bertugas untuk menampung, menyalurkan, dan mengeksekusi aspirasi dari rakyat yang sebelumnya melewati proses sedemikian rupa agar aspirasi yang dibawa bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Selain itu Partai juga berfungsi dalam meyebarkan kebijakan-kebijakan pemerintah kepada rakyat agar informasinya bisa diterima oleh masyarakat.

Partai sebagai Sarana Sosialisasi Politik, dalam fungsi ini Partai Politik menyebarkan ajaran mereka secara bertahap mulai sedari anak-anak sampai dewasa. Proses sosialisasi yang dilaksanakan oleh Partai Politik bisa melalui berbagai cara, yaitu: a. ceramah; b. pengkaderan; c. Terjun langsung bertemu dengan masyarakat.

Partai sebagai Sarana Rekrutmen Politik, pada fungsi ini tidak terlepas bahwa partai politik membutuhkan regenerasi guna tetap melanjutkan jalannya partai dan kekuasaan. Partai Politik memiliki berbagai cara dalam melakukan rekrutmen politik, penggunaanya akan menyesuaikan target yang akan diambil oleh partai politik tersebut. Pada intinya fungsi rekrutmen politik ini bertujuan untuk menarik atau mengajak orang-orang yang berpontensi sebagai penerus didalam Partai Politik itu sendiri.

Partai sebagai Sarana manajemen Konflik, perbedaan pendapat dalam suatu negara demokrasi merupakan hal yang wajar, disini partai berperan sebagai penengah dalam perseteruan tersebut

Melalui fungsi-fungsi diatas jika Partai politik bisa menjalankannya dengan baik, maka tujuan-tujuan khusus yang diharapkan bisa tercapai, tujuan tersebut menurut Rumadaul (2022) diantaranya adalah: 1. Meningkatkan partasipasi politik nbagi setiap anggota dan masyarakat dengan tujuan penyelenggaraan kegaiatan politik dan pemerintahan; 2. Memperjuangkan cita-cita serta harapan dari partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; 3. Menciptakan etika dan budaya politikdidalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Namun tidak dipungkiri Konflik dalam partai politik merupakan suatu hal yang tidak terhindarkan walaupun mereka menjalankan segala fungsi dan tugasnya. Banyaknya dinamika diinternal partai politik sendiri merupakan faktor dari terjadinya konflik tersebut. Keberadaan dari struktur partai politik yang memiliki arah kepentingan politik menjadi sumber dinamika didalam partai politik menjadi panas. Adanya konflik internal didalam partai politik pada dasarnya akan membahayakan partai politik itu sendiri, karena akan menimbulkan perpecahan serta melahirkan faksi partai politik. Konflik didalam partai politik sendiri bisa menghasilkan permasalahan dieksternal itu sendiri, karena akan mengakibatkan keresahan didalam lingkaran masyarakat dan menimbulkan permasalahan sosial.

Permasalahan internal partai politik disebabkan oleh tiga hal yaitu, perbedaan tujuan kepentingan dari tiap anggotanya, perbedaan ideologi dari setiap anggotanya yang dimana tidak sesuai dengan ideologi partai politik itu sendiri, perbedaan dari pelaksanaan kebijakan, serta persaingan anggota dalam memperebutkan posisi strategis dalam partai politik.Pada akhirnya perseteruan yang terjadi didalam partai politik sendiri menyebabkan perpecahan dalam tubuh partai politik itu sendiri.Penyelesaian yang harus dilakukan oleh partai politik adalah dengan melakukan musyawarah dengan pihak yang terlibat konflik agar konflik tersebut bisa diselesaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun